Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Silent Addiction yang Terlihat Sepele, tapi Diam-Diam Berbahaya

ilustrasi lelah (pexels.com/Kaboompics)

Pernah gak sih ngerasa ada kebiasaan yang susah banget dihentikan, padahal kelihatannya biasa aja? Mungkin kamu bahkan gak sadar kalau itu sebenarnya bentuk kecanduan. Karena dianggap wajar, kita sering abai sama dampaknya.

Masalahnya, ada beberapa kebiasaan yang terlihat harmless tapi bisa merusak kesehatan mental dan fisik secara perlahan. Nah, biar lebih waspada, yuk kenali lima silent addiction yang diam-diam berbahaya ini!

1. Scroll media sosial tanpa henti sampai lupa waktu

ilustrasi gawai (pexels.com/cottonbro studio)

Sering bilang, "Lima menit lagi, deh," tapi tiba-tiba udah dua jam scroll TikTok atau Instagram? Kalau iya, hati-hati! Social media addiction bisa bikin kamu terjebak dalam endless scrolling dan sulit berhenti.

Dampaknya bukan cuma bikin waktu terbuang sia-sia, tapi juga bisa memicu anxiety, FOMO (Fear of Missing Out), bahkan gangguan tidur. Tanpa sadar, kamu jadi bergantung pada dopamine dari konten baru, sementara dunia nyata malah diabaikan.

2. Ngemil terus tiap kali stres atau bosan

ilustrasi teman (pexels.com/Ron Lach)

Siapa yang suka ngemil pas lagi bad mood? Makan bisa jadi pelarian yang menyenangkan, tapi kalau udah kebiasaan, itu bisa berkembang jadi emotional eating.

Kebiasaan ini bikin kamu makan bukan karena lapar, tapi untuk mengatasi emosi. Akibatnya, selain berat badan naik, pola makan jadi gak sehat, dan lebih sulit mengelola perasaan tanpa makanan sebagai ‘pelarian’.

3. Binge watching series sampai lupa waktu dan tanggung jawab

ilustrasi menonton film (unsplash.com/CardMapr.nl)

Netflix and chill emang seru, tapi kalau udah kebablasan sampai nunda kerjaan atau begadang terus? Red flag banget!

Terlalu sering binge watching bisa bikin pola tidur kacau, produktivitas turun, dan akhirnya malah bikin stress sendiri. Bukannya refreshing, kebiasaan ini justru bikin kamu makin lelah karena kurang istirahat dan banyak tugas keteteran.

4. Belanja online setiap ada promo, padahal gak butuh

ilustrasi belanja online (pexels.com/Liza Summer)

Flash sale dan free ongkir itu godaan besar, apalagi kalau notifikasi promo terus muncul. Tanpa sadar, kamu jadi gampang impulsive buying hanya karena takut kelewatan diskon.

Masalahnya, kebiasaan ini bisa bikin keuangan berantakan. Selain itu, kamu jadi tergantung pada belanja sebagai bentuk retail therapy, padahal euforia belanja itu cuma sementara. Ujung-ujungnya, barang numpuk, tapi kepuasan tetap gak bertahan lama.

5. Perfeksionisme berlebihan sampai bikin stres sendiri

ilustrasi marah (pexels.com/Gustavo Fring)

Perfeksionisme sering dianggap hal positif, tapi kalau udah berlebihan, itu bisa jadi bentuk kecanduan juga. Kamu jadi terobsesi sama kesempurnaan dan sulit menerima hasil yang gak sesuai ekspektasi.

Dampaknya? Stress meningkat, anxiety bertambah, dan self-worth jadi bergantung pada pencapaian. Semakin dikejar, semakin sulit merasa puas. Akhirnya, kamu terus terjebak dalam lingkaran overthinking yang melelahkan.

Menyadari bahwa kita punya silent addiction itu langkah pertama buat berubah. Gak perlu denial atau merasa malu, karena ini adalah real struggle yang banyak dialami orang. Mulai dengan langkah kecil, seperti mengatur waktu scroll media sosial atau membuat batasan saat nonton series. Yang penting, ada awareness dan kemauan buat pelan-pelan lepas dari kebiasaan ini. Kamu pasti bisa!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us