Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Karakter Khas Manusia Gemar Pencitraan dan Menjatuhkan, Kenali!

ilustrasi bos perempuan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Manusia diciptakan dengan berbagai macam sifat dan karakter. Baik orang-orang dengan karakter mulia, sampai mereka yang memiliki sifat dan perilaku tercela. Tidak jarang kamu juga bertemu dengan sosok manusia gemar pencitraan dan menjatuhkan.

Tapi yang menjadi masalah, kita kerap tertipu oleh penampilan manusia seperti mereka. Padahal, manusia gemar pencitraan dan menjatuhkan juga memiliki karakter khas yang bisa dengan mudah dikenali. Tentunya ini menjadi peringatan agar kita berhati-hati menghadapi tipe manusia demikian.

1. Terobsesi dengan reputasi manipulatif

ilustrasi pemimpin (pexels.com/Karolina Grabowska)

Di lingkungan sekitar seringkali terdapat manusia dengan sikap gemar pencitraan sekaligus menjatuhkan. Di satu sisi, tidak semua orang bisa mengenali manusia seperti mereka dengan baik. Padahal, ini sudah tercermin dari sifat dan karakter yang khas.

Orang-orang yang gemar pencitraan dan menjatuhkan terobsesi dengan reputasi manipulatif. Mereka berusaha memanipulasi sikap dan tingkah laku hanya untuk memperoleh validasi sesaat. Namun, sifat baik yang ditunjukkan tidak benar-benar konsisten dipraktekkan dalam kehidupan nyata.

2. Terobsesi yang menyebarkan kekurangan orang lain di depan umum

ilustrasi bergosip (pexels.com/SHVETS Production)

Manusia gemar pencitraan dan menjatuhkan memang dikenal dengan sikapnya yang kurang baik. Berada di dekat mereka bisa berpotensi merugikan diri sendiri. Karena orang-orang tersebut tidak segan menjadikan orang di sekitarnya sebagai sasaran untuk memperoleh reputasi. Namun, dengan penilaian yang tepat kita bisa mengenali karakter orang-orang gemar pencitraan dan menjatuhkan.

Ciri khas yang mencolok, orang-orang tersebut gemar menyebarkan kesalahan dan kekurangan orang lain di depan umum. Bahkan cenderung mencari kesalahan untuk dijadikan alasan bertindak dengan segera. Orang-orang tersebut tidak mau mencari tahu fakta dan kebenarannya terlebih dahulu.

3. Bersikap baik di depan namun buruk di belakang

ilustrasi menghadapi sosok manipulatif (pexels.com/Nicole Michalou)

Tanpa sadar, kita akrab tertipu dengan penampilan sosok gemar pencitraan dan menjatuhkan. Bahkan tidak memperkirakan sama sekali jika orang-orang tersebut mampu bersikap sedemikian rupa. Padahal, sedari awal sikap dan karakter dari mereka sudah bisa diamati dengan jelas.

Orang-orang seperti mereka akan bersikap baik di depan namun buruk di belakang. Jika dilihat dengan lebih teliti, perilaku mereka tidak benar-benar mencerminkan ketulusan. Bahkan kalimat ramah yang ditunjukkan tidak lebih dari basa-basi.

4. Minim empati dan kepedulian

ilustrasi sosok otoriter (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tahukah kamu apa yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya? Yakni keberadaan empati dan kepedulian. Kita masih memiliki sikap belas kasihan terhadap orang lain. Tapi bagaimana dengan manusia gemar menjatuhkan dan pencitraan?

Dalam hal ini, kamu harus memahami karakter khas mereka dengan baik. Orang-orang tersebut tidak memiliki empati dan kepedulian. Dalam bertindak hanya memikirkan reputasi pribadi. Tidak peduli jika harus mengorbankan nama baik orang lain.

5. Kerap membenarkan kesalahan yang sudah dilakukan oleh dirinya sendiri

ilustrasi berdebat (pexels.com/Yan Krukau)

Dalam menjalani hidup kita pasti akan dihadapkan dengan benar dan salah. Keduanya harus dipisahkan secara tegas. Bukan malah membenarkan perilaku yang salah dengan alasan tertentu. Apalagi hanya untuk meraih keuntungan pribadi.

Rupanya ini menjadi karakter khas dari manusia gemar pencitraan dan menjatuhkan. Orang seperti mereka kerap membenarkan kesalahan yang sudah dilakukan oleh dirinya sendiri. Tapi jika orang lain turut melakukan kekeliruan serupa, akan disudutkan dengan berbagai cara.

6. Sekadar mampu mengkritik tapi tidak mampu memberi contoh

ilustrasi mengkritik (pexels.com/MART PRODUCTION)

Setiap dari kita tentu tidak ingin berhadapan dengan manusia gemar pencitraan dan menjatuhkan. Tapi mau bagaimana lagi, di lingkungan sekitar orang seperti mereka pasti kita jumpai. Tidak terkecuali saat berada di lingkungan kerja. Tentu kita harus memiliki pemahaman yang baik agar tidak terkecoh.

Terdapat karakter khas dari manusia gemar pencitraan dan menjatuhkan. Mereka ini sekadar mampu mengkritik tapi tidak mampu memberi contoh yang baik. Bahkan ketika orang lain berbalik menunjukkan kritik dan kebenaran, justru menanggapinya dengan reaksi marah.

7. Berlindung di balik sikap superioritas

ilustrasi perempuan angkuh (pexels.com/Vlada Karpovich)

Superior. Sudah berapa banyak orang yang memiliki sikap dan karakter demikian? Mereka merasa paling berkuasa dan berhak mengatur orang lain hanya untuk memenuhi ambisi pribadi. Sudah tentu ini menjadi peringatan tersendiri agar kita berhati-hati.

Berlindung di balik sikap superioritas merupakan karakter khas dari individu yang gemar pencitraan dan menjatuhkan. Seolah orang-orang sekitar berada di bawahnya dan tidak berhak melakukan pembelaan. Orang-orang seperti mereka hanya ingin disanjung dan diunggulkan.

Siapa yang tidak kenal dengan individu gemar pencitraan dan menjatuhkan? Terkadang di lingkungan kerja kita bertemu dengan tipe manusia demikian. Tapi di baliknya, juga ada beberapa karakter khas yang bisa dicermati. Secara tidak langsung ini menjadi alarm agar lebih waspada supaya tidak terkecoh oleh penampilan luarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us