Ketersediaan Uang Tunai di Sumsel Saat Nataru Dikurangi Rp2 Miliar

Palembang, IDN Times - Bank Indonesia Sumatra Selatan (BI Sumsel) mengurangi stok peredaran uang kartal atau uang tunai saat Natal 2022 dan Tahun baru 2023 (Nataru). Penugurangan tersebut mencapai Rp2 miliar.
"Ketersediaan uang kartal tahun ini hanya Rp3,1 triliun dan lebih rendah dibandingkan akhir 2021 senilai Rp3,3 triliun," ujar Deputi Kepala Perwakilan BI Sumsel, Nurcahyo Heru Prasetyo melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Selasa (20/12/2022).
Baca Juga: Penumpang Kapal Bangka-Palembang Naik 15 Persen Jelang Nataru
1. Waktu libur Nataru dinilai lebih singkat
Nominal peredaran uang tunai di Sumsel yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, disebabkan industri perbankan mengutamakan kebutuhan penyaluran di ATM untuk bantuan sosial (bansos).
"Penyaluran untuk beberapa bank pelaksana membutuhkan uang tunai lebih banyak, dan libur Nataru tahun ini relatif lebih singkat," kata dia.
Baca Juga: Polda Sumsel Atensi Pengamanan Nataru Usai Bom Bandung
2. BI Sumsel sediakan uang tunai untuk kebutuhan di Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung
Keseluruhan siplai uang tunai tersebut juga beredar di wilayah Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung, untuk memenuhi penukaran uang saat Nataru.
"Pendistribusiannya melalui masing-masing Kantor Perwakilan Bank Indonesia di wilayah tersebut," timpalnya.
3. BI Sumsel bersinergi dengan 252 lokasi penukaran uang saat Nataru
Ketersediaan uang kartal itu juga untuk mengantisipasi kebutuhan uang tunai dan kegiatan transaksi dengan sistem pembayaran, seperti melalui layanan kas bank sentral.
"Untuk wilayah Sumsel, BI bersinergi dengan sejumlah perbankan di 252 titik penukaran di kantor cabang bank umum," kata Nurcahyo.
4. Minta masyarakat menukar uang di lokasi resmi
Selain itu, Bank Indonesia juga terus berkoordinasi dengan peserta sistem pembayaran demi guna memastikan optimalnya kegiatan sistem pembayaran.
"Bank Indonesia mengimbau masyarakat yang ingin menukarkan uang, lebih baik di lokasi penukaran resmi agar mencegah risiko uang palsu," jelasnya.
Baca Juga: Tukang Ojek di Prabumulih Tewas Ditikam Gegara Rebutan Penumpang