Mengulas Sejarah Pantai Sumur Tujuh di Babel, Lokasi Pembuatan Garam
Pantai Sumur Tujuh berlokasi di Kelurahan Pasang Mulia, Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung ini jadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Pantai dengan ombak tenang dan pasir putih ini memiliki tujuh sumur yang memiliki kisah sejarah.
Jadi gak hanya berwisata menikmati alam, kamu bakal mendapat edukasi menarik ketika mengunjungi destinasi wisata andalan di Bangka Tengah ini. IDN Times mengulas mengenai lokasi, fasilitas dan sejarah Pantai Sumur Tujuh.
1. Wisata tidak jauh dari pusat kota Bangka Tengah
Destinasi wisata Pantai Sumur Tujuh ini cukup strategis, gak jauh dari pusat kota Bangka Tengah alias Koba. Kamu hanya perlu menempuh waktu sekitar 5 menit saja, jalannya searah dengan kawasan menuju perkantoran pemerintahan kabupaten.
Jadi gak heran, destinasi wisata ini ramai dikunjungi wisatawan dan masyarakat sekitar untuk bersantai di sore hari atau akhir pekan. Di kawasan pantai ada tujuh sumur yang menarik perhatian dan memiliki sejarah, ada berbagai fasilitas seperti gazebo dan tempat jualan makanan jadi makin asyik saat bersantai di wisata ini.
2. Ombak tenang dengan pemandangan kapal nelayan
Ketika berwisata ke Pantai Sumur Tujuh, kamu akan menikmati angin sepoi-sepoi di bawah pohon rindang. Menatap hamparan laut dengan ombak tenang dan pasir putih, dari kejauhan kamu juga akan melihat kapal-kapal nelayan.
Pemandangan ini menjadi nikmat apa lagi ketika matahari terbenam, langit terang mulai berubah menjadi warna jingga. Rasanya semakin syahdu apalagi kalau menikmatinya bersama orang terkasih. Jadi spot menarik untuk berfoto ria juga nih baik dengan latar belakang pantai dan sumur tujuh yang punya kisah sejarah.
3. Sejarah Sumur Tujuh
Di kawasan pantai itu, ada sumur berderet yang berjumlah tujuh, biasanya disebut orang sekitar itu dengan nama sumor tujuh atau perigi tujuh. Tentu saja infrastruktur ini memiliki kisah sejarah yang menarik sebab merupakan peninggalan penjajahan Jepang.
Saat itu pada 17 Februari 1942, Jepang masuk ke Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung. Infrastruktur Sumur Tujuh ini pada masa itu dimanfaatkan untuk pembuatan garam dengan cara menampung air laut kemudian menjadi garam.
Pembuatan garam ini sebagai bahan kebutuhan logistik oleh penjajah Jepang pada masa itu. Sumur Tujuh ini juga merupakan situs cagar budaya Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Tengah.
Sumur Tujuh dilindungi berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya dan Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Cagar Budaya.
Jadi gimana penasaran? Kuy langsung aja kalau lagi ke Bangka Tengah, kamu bisa berkunjung langsung ke destinasi wisata Pantai Sumur Tujuh.
