Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sriwijaya FC Akui Ada Masalah Transisi saat Laga Kontra Garudayaksa FC

Laga perdana Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring musim 2025/2026 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Laga perdana Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring musim 2025/2026 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Intinya sih...
  • Sriwijaya FC harus belajar dari kekalahan di laga kontra Garudayaksa FC dan mempersiapkan diri untuk pertandingan away berikutnya.
  • Pelatih SFC, Coach Azul, mengakui masalah transisi pemain di lapangan yang belum optimal dan akan mengubah strategi serta formasi permainan.
  • Transisi dalam sepak bola terbagi menjadi positif menyerang dan negatif bertahan, momen ini memerlukan reaksi cepat dalam organisasi tim.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Pil pahit harus ditelan Sriwijaya FC (SFC) saat laga kontra Garudayaksa FC, Minggu (14/9/2025) kemarin. Pertandingan perdana di kandang dengan kekalahan serta ditonton ribuan suporter itu tentu meninggalkan kesan mendalam.

Meski tak mampu meraih kemenangan dan dipermalukan di depan pendukung setia dengan skor 0-2, bukan jadi akhir bagi Sriwijaya FC. Laskar Wong Kito masih memiliki banyak kesempatan mendapatkan poin dari 15 pertandingan lagi sepanjang musim.

1. Sriwijaya FC bakal dijamu Persikad Depok 22 September

Laga perdana Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring musim 2025/2026 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Laga perdana Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring musim 2025/2026 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Walau berpeluang di laga lanjutan kompetisi 2025/2026 Skuad Elang Andalas tak mau mengulang kejadian serupa. Kekalahan bagi anak asuh Pelatih Achmad Zulkifli itu harus dijadikan pembelajaran.

Para pemain pun wajib mengevaluasi berbagai kekurangan saat bertanding di lapangan. Valentino Telaubun dkk dituntut bermain bagus dan maksimal mengolah kulit bundar pada laga away lanjutan.

Diketahui, Sriwijaya FC dijadwalkan bermain di rumah lawan kontra Persikad Depok pada 22 September mendatang. Skuad Elang Andalas bakal menjalani pertandingan away di Stadion Pakansari Bogor.

2. Sriwijaya FC bakal ubah formasi di laga lanjutan

Laga perdana Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring musim 2025/2026 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Laga perdana Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring musim 2025/2026 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut Pelatih SFC Coach Azul, kekalahan yang terjadi Minggu lalu juga dipengaruhi proses transisi para pemain di lapangan belum optimal, dia mengaku performa transisi anak asuhnta minim.

"Jadi kita ada bermasalah di transisi, dalam organisasi pertahanan," kata dia, Rabu (17/9/2025).

Melihat persoalan transisi yang tak maksimal, lanjut Azul, dirinya akan mengubah strategi dan formasi permainan saat pertandingan kedua nanti di Bogor.

"Itu yang mungkin ada perubahan di organisasi pertahanan Sriwijaya FC," jelasnya.

Sementara kata dia, menyoal bagaimana permainan Garudayaksa saat bertamu di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang, tim bola milik Presiden Prabowo Subianto itu bermain baik.

"Ya Garudayaksa berrmain bagus. Tapi untuk SFC nanti, pastinya ada perubahan signifikan dari segi format. Evaluasi kita lihat dari beberapa kali serangan mereka (Garudayaksa FC) ke gawang kita kemarin," kata Coach Azul.

3. Teknik transisi dalam sepak bola terbagi dua jenis

Laga perdana Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring musim 2025/2026 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Laga perdana Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring musim 2025/2026 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Dalam teknis sepak bola, kemampuan transisi saat bermain di lapangan terbagi dua jenis. Yakni transisi positif menyerang atau transisi negatif bertahan. Transisi dalam sepak bola adalah momen perubahan status permainan, yaitu saat tim berpindah dari fase menyerang ke bertahan, atau sebaliknya.

Setelah terjadi perubahan penguasaan bola lewat momen transisi, kemudian fase ini jadi krusial dan memerlukan reaksi cepat dalam organisasi serta tim. Tujuannya, untuk memanfaatkan ketidakteraturan lawan saat bola direbut atau untuk segera kembali ke formasi bertahan setelah kehilangan bola.

Teknis transisi menyerang adalah ketika sebuah tim yang sebelumnya bertahan berhasil merebut bola dan kemudian beralih ke fase menyerang. Fase ini sering dimanfaatkan untuk melancarkan serangan balik secara cepat karena lawan mungkin belum siap mempertahankan posisinya.

Sementara transisi bertahan terjadi saat tim yang sedang menyerang kehilangan bola dan harus segera beralih ke fase bertahan. Tim harus bereaksi cepat untuk membentuk formasi kompak untuk mencegah lawan melancarkan serangan balik berbahaya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us

Latest Sport Sumatera Selatan

See More

Kapten Sumsel United jadi Man of The Match Laga Kontra Persikad

17 Sep 2025, 19:24 WIBSport