Semen Padang Kalah 1-0 dari Malut United, Keputusan Wasit jadi Sorotan
- Kartu kuning pertama Rosad Setiawan jadi sorotanYanuar menyatakan banyak keputusan wasit merugikan Semen Padang FC, seperti pemberian kartu kuning yang seharusnya tidak diberikan.
- Pemberian penalti yang dinyatakan mutlakPemberian penalti pada menit ke-73 dinilai kontroversial dan tidak perlu dilakukan pengecekan VAR menurut Yanuar.
- Bertahan dengan 10 pemainMeskipun bermain dengan 10 pemain, Semen Padang FC mampu bertahan hingga pemberian penalti, tetapi merasa dirugikan oleh keputusan wasit.
Padang, IDN Times - Setelah mengalami kekalahan 1-0 dari Malut United pada laga pekan ke-9 Liga Super Indonesia musim 2025/2026, Caretaker Pelatih Semen Padang FC, FX Yanuar menyoroti beberapa keputusan wasit yang dipimpin oleh Heru Cahyono.
"Pada pertandingan ini kita ingin menciptakan pertandingan yang high level, tetapi apa jadinya level itu malah diturunkan oleh pihak ketiga," katanya.
Menurut Yanuar, menang atau kalah dalam sebuah pertandingan baginya tidak masalah. Tetapi, saat pihak ketiga membuat level pertandingan itu menurun, menurutnya pertandingan tersebut tidak ada artinya.
1. Kartu kuning pertama Rosad Setiawan jadi sorotan

Yanuar menyatakan, cukup banyak keputusan-keputusan wasit yang merugikan Semen Padang FC dalam pertandingan menghadapi Malut United tersebut.
Beberapa keputusan yang dinilai tidak fair seperti pemberian kartu kuning pertama terhadap Rosad Setiawan yang seharusnya tidak diberikan oleh wasit.
"Kejadian yang sama juga dialami oleh Pedro Matos saat mencoba melakukan serangan. Tetapi wasit tidak memberikan kartu kuning kepada pemain lawan," katanya.
2. Pemberian penalti yang dinyatakan mutlak
Selain kartu kuning pertama terhadap Rosad Setiawan yang berujung kartu merah pada babak pertama, pemberian penalti secara mutlak pada menit ke-73 dinilai sangat kontroversi.
"Saya sudah meminta kepada asisten wasit untuk melihat VAR, tetapi dikatakan bahwa itu mutlak dan tidak perlu dilakukan pengecekan VAR," katanya.
Hal tersebut, menurut Yanuar, sangat mengecewakan karena Semen Padang FC sangat merasa dirugikan dengan keputusan wasit tersebut.
3. Bertahan dengan 10 pemain
Yanuar mengklaim, anak asuhnya sudah bekerja keras demi menciptakan pertandingan sepak bola dengan level yang lebih baik untuk seluruh pecinta sepak bola.
"Bahkan, dengan 10 pemain kita masih bisa menahan imbang mereka hingga pemberian penalti oleh wasit itu dan kami sudah melakukan kontra strategi juga," katanya.
Menurutnya, performa wasit yang merugikan tersebut harus dievaluasi agar level sepak bola Indonesia semakin meningkat dan bisa bertarung di kancah dunia.















