Tanpa Bantuan Pemkot, PS Palembang BSB Mampu Melaju ke Final Soeratin

Tak ada sama sekali bantuan dari PSSI Askot Palembang

Palembang, IDN Times - Perjalanan panjang Tim Soeratin PS Palembang Bank SumselBabel (BSB) dari fase penyisihan hingga ke semifinal membuahkan hasil besar. Tanpa diduga, remaja Palembang ini menembus final, usai menundukkan PSS Sleman U17 dengan skor tipis 2-1 dalam Piala Soeratin U17 di Stadion Gajayana Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (21/2).

Padahal, keberangkatan PS Palembang junior ini sama sekali tanpa bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan PSSI Asosiasi Kota Palembang. Namun, semangat dan rasa ingin mengalahkan keterbatasan tersebut, bisa dibuktikan mereka.  

"Dengan segala keterbatasan, hingga nyaris tidak jadi berangkat dan tanpa arah yang tak jelas, akhirnya kami sukses dan bisa membuktikan perjuangan. Tanpa bantuan pihak-pihak seperti Askot juga pemerintah yang tidak ingin terjun dan seolah hanya memperkaya diri saja," kata Manager PS Palembang BSB Hanief Djohan kepada IDN Times, Jumat (21/2).

1. Pemkot Palembang tolak audiensi dengan PS Palembang

Tanpa Bantuan Pemkot, PS Palembang BSB Mampu Melaju ke Final SoeratinTim PS Palembang BSB (IDN Times/Istimewa)

Hanief menjelaskan, bukan saja tidak menerima bantuan dari Pemkot Palembang, pihaknya bahkan pernah ditolak untuk bisa menemui Wali Kota (Wako) Palembang Harnojoyo, ketika meminta dukungan atas keberangkatan PS Palembang BSB berlaga di Piala Soeratin U17.

"Boro-boro bantuan, kita berangkat dukungan juga tidak, kami pernah mengajukan surat untuk beraudiensi, tapi tidak ada respons atau kemungkinan ada penolakan. Dua kali masukkan surat, dua kali juga tidak ada jawaban untuk pemain dan tim beraudiensi," jelas dia.

2. Keberangkatan PS Palembang menggunakan uang pribadi

Tanpa Bantuan Pemkot, PS Palembang BSB Mampu Melaju ke Final SoeratinTim PS Palembang BSB (IDN Times/Istimewa)

Hanief mengungkapkan, meski tak sepeser pun mendapatkan anggaran, PS Palembang BSB nekat pergi dengan menggunakan uang pribadi, ditambah waktu perjalanan yang mepet akibat menunggu kepastian mobil untuk berangkat.

"Bantuan cuma dari Ratu Dewa (Sekda Palembang) Rp3 juta, tapi bukan atas nama pemkot dia memberikan pribadi. Selebihnya kami berusaha seadanya dari kantong saya Rp25 juta. Itu pun kami masih sangat kurang, hotel sampai berhutang belum lembur sopir dan bensin," ungkap dia.

Hanief berharap, setidaknya ada pihak berwenang yang dengan serius bisa mengurus serta mendorong PS Palembang untuk melahirkan bibit potensial juga meninggikan derajat sepak bola Palembang.

3. Kendala PS Palembang BSB sudah terlihat saat latihan di Palembang

Tanpa Bantuan Pemkot, PS Palembang BSB Mampu Melaju ke Final SoeratinTim PS Palembang BSB (IDN Times/Istimewa)

Sementara, Pelatih Tim Soeratin PS Palembang BSB, Syamsul menuturkan, sejak PS Palembang BSB lolos dari fase regional Sumsel, mereka tidak memiliki lapangan tetap dan harus berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Walaupun tertatih, pemain tetap mampu menunjukkan bakat luar biasa mereka.

"Latihan saja susah, pindah-pindah dari Stadion Kamboja, Bumi Sriwijaya, Kampus IBA dan Unsri Bukit Besar. Tetapi dengan keberanian, akhirnya apa pun kondisi bisa dilewati. Jujur saja, dari Askot Palembang sepeser pun tidak ada, seribu rupiah kosong tanpa uluran," keluh dia.

Baca Juga: Resmi Jadi Bagian Sriwijaya FC, Rifky Ahmad Siap Langsung Beradaptasi

4. Tetap optimistis hadapi PSBK Blitar di partai final Soeratin U-17

Tanpa Bantuan Pemkot, PS Palembang BSB Mampu Melaju ke Final SoeratinTim PS Palembang BSB (IDN Times/Istimewa)

Terlepas dari segala pelik permasalahan yang terjadi dalam tim, Syamsul melanjutkan, tim berjuluk Laskar Segentar Alam ini tetap optimistis untuk memenangkan partai final Soeratin U17, mengnhadapi PSBK Blitar pada Minggu (23/2) mendatang.

"Sebenarnya keadaan kami ini miris, tapi bukan menjadi alasan tidak berjuang untuk juara. Karena kita punya pemain potensial bibit muda yang fresh. Mereka jangan dikotori dengan hal negatif. Apalagi 80 persen adalah jebolan asli SSB Palembang. Semua pemain hebat, namun paling menonjol antara lain ada M Ridwan, Miftahul Huda, Mukasafa dan Riski Armando," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya