Budi Sudarsono Ungkap Rahasia Komitmen Latih Sriwijaya FC

- Budi Sudarsono ingin membangkitkan semangat Sriwijaya FC yang terpuruk dan minus finansial.
- Sebagai mantan pemain, Budi memiliki kenangan indah bersama Sriwijaya FC dan ingin menyelamatkan tim dari degradasi.
- Bagi Budi, Sriwijaya FC adalah tim besar yang harus diselamatkan dari keterpurukan, dan ia tetap bersyukur bisa membantu klub tersebut.
Palembang, IDN Times - Budi Sudarsono kini masih aktif menakhodai Sriwijaya FC (SFC). Pelatih yang resmi diperkenalkan pada 26 Oktober 2025 itu mengungkapkan rahasia pribadi untuk kembali membangkitkan semangat tim kebanggaan asal Sumatra Selatan (Sumsel) ini.
"Banyak yang bilang, katanya di SFC sulit gaji dan kenapa berani ambil kerjaan di Sriwijaya FC? Sebenarnya saya ada alasan tersendiri kenapa berani (melatih SFC)," kata pelatih akrab disapa Si Ular Piton ini dikutip IDN Times dalam konferensi pers usai laga putaran kedua Pegadaian Championship 2025/2026 saat dijamu Garudayaksa FC di Bogor, Selasa (11/11/2025) lalu.
1. Menyukai tantangan di Sriwijaya FC

Budi mengatakan, walau sangat tahu kondisi klub legendaris tersebut dalam situasi terpuruk dan keadaan minus finansial, secara hati nurani dirinya ingin kembali membawa Sriwijaya FC sebagai tim yang kuat dan bisa bersaing lebih baik di Liga Indonesia.
"Jawabannya, mengapa saya mau? (ambil kerjaan di Sriwijaya FC), saya istilahnya orang yang suka tantangan. Jadi kalau dulu sebagai pemain saya suka tantangan saya banyak bermain di banyak klub. Lalu, bisa besar dan saya harus jadi bintang dalam setiap klub. Nah ini tantangannya ketika saya jadi pelatih di sini (SFC), saya haru bisa (bawa SFC jadi bintang)," katanya.
2. Budi Sudarsono ungkap rasa cinta terhadap Sriwijaya FC

Diketahui, Budi bukan orang baru di Sriwijaya FC. Sebelum menjadi seorang pelatih, ia pernah jadi bagian Skuad Elang Andalas dan salah satu saksi Laskar Wong Kito adalah klub hebat dengan berbagai prestasi dunia sepak bola.
Tercatat, ia pernah membela Sriwijaya FC pada musim kompetisi 2008-2009 dan bergabung membela Laskar Wong Kito pada tahun 2010-2011. Budi mengaku, banyak menciptakan kenangan indah saat berjuang bersama Sriwijaya FC.
"Apa pun yang dikasih Tuhan itu adalah yang terbaik dan saya cinta Sriwijaya. Saya mau Sriwijaya naik posisinya dan minimal tidak degradasi," jelas dia.
3. Tekad besar ingin selamatkan Sriwijaya FC

Menurut pria berusia 46 tahun asal Kediri ini, bagaimanapun kondisi Sriwijaya FC sekarang, dia tetap bersyukur karena bisa membersamai Elang Andalasa. Katanya, apa pun kerjaan yang diberikan oleh Tuhan. Dia harus menjalaninya dengan baik. Apalagi sampai saat ini ia masih sangat mencintai Sriwijaya FC dan berupaya menyelamatkan tim ini.
"Sriwijaya adalah tim besar yang harus diselamatkan dari jurang keterpurukan. Saya dulu saat masih pemain, ke sana bingung mau selebrasi seperti apa setiap match. Sekarang situasinya seperti ini maka kita harus tetap benahi dan tetap kerja keras. Ditambah suporter selalu mendukung kita, itu yang menjadi alasan saya (tetap di SFC)," kata Budi.

















