7 Tuntutan Suporter SFC: Bayar Gaji Pemain atau Mundur Secara Hormat

- Manajemen Sriwijaya FC tertekan oleh ancaman pemain dan suporter terkait krisis finansial serta gaji yang belum dibayar.
- Suporter menuntut manajemen untuk membenahi krisis finansial, termasuk pembayaran gaji pemain, staf kepelatihan, dan tim official.
- Suporter memberikan tenggat waktu 1x24 jam bagi manajemen untuk merealisasikan tuntutan ini atau mengundurkan diri secara hormat.
Palembang, IDN Times - Manajemen Sriwijaya FC kini semakin tertekan. Usai pemain mengancam untuk boikot pertandingan melawan PSPS Pekanbaru pada Sabtu, (14/12/2024) mendatang, kini tekanan muncul dari suporter yang menggelar aksi tuntutan.
Terdapat tujuh tuntutan yang diajukan oleh para suporter, agar manajemen Sriwijaya FC segera membenahi krisis finansial yang kini membelit Laskar Wong Kito. Tiga basis suporter SFC, yakni Singa Mania, Sriwijaya Mania, dan Ultras Palembang akan menuntut sikap manajemen untuk perubahan dan evaluasi tim di tengah ancaman.
1. Segera bayar gaji pemain atau mundur secara terhormat

Salah satu penyebab pemain yang mengancam untuk boikot alias tidak bermain pada laga melawan PSPS Pekanbaru pada 14 Desember mendatang adalah gaji yang belum dibayarkan.
Berdasarkan tuntutan tersebut, diketahui bukan hanya gaji pemain yang belum dibayar oleh manajemen SFC, namun juga gaji berikut down payment untuk staf kepelatihan serta tim official.
Dalam poin lima, suporter memberikan tenggat waktu 1x24 jam untuk manajemen merealisasikan tuntutan ini. Bila tak dipatuhi, pada poin enam, suporter mengultimatum manajemen untuk mengundurkan diri secara hormat.
2. Suporter desak manajemen diaudit

Adanya krisis finansial di tubuh Sriwijaya FC membuat para suporter bertanya-tanya, seperti apa pengelolaan keuangan yang dilakukan selama ini. Hingga berbuah buruk, bahkan gaji yang notabene merupakan kewajiban pun, tak dapat dibayarkan oleh manajemen.
Suporter meminta diadakannya audit dan transparasi pendapatan yang diperoleh manajemen dari sponsorship secara akuntabel, dan siap diperiksa oleh auditor independen yang ditunjuk.
3. Segera berbenah secara konkrit

Sriwijaya FC kini berada di jurang degradasi, setelah pasrah menatap play off degradasi Liga 2, akibat rekor buruk yang terus-menerus ditelan tim. Suporter mendesak manajemen Sriwijaya FC melakukan pembenahan secara kongkrit di tubuh SFC yang terancam degradasi.
4. Serius rencanakan komposisi pemain

Jelang jendela transfer Liga 2 yang bakal dibuka pada 19 Desember 2024 hingga 15 Januari 2025, suporter meminta manajemen untuk membuat perencanaan matang. Hal tersebut bisa dilakukan dengan mempertimbangkan usulan dan keinginan pelatih kepala, staf pelatih, dan direktur teknik.
Pada poin tujuh, suporter memberikan tenggat waktu bagi manajemen untuk merealisasikan tuntutan poin dua dan empat, paling lambat 18 Desember 2024
5. Suporter prihatin dengan kondisi pemain dan staf

Ketua basis suporter S-MAN, Eddy Ismail mengatakan, tujuan utama aksi yang suporter gelar adalah agar manajemen Sriwijaya FC segera melunasi tunggakan gaji dan DP, serta membenahi manajemen klub yang dianggap telah menyebabkan berbagai masalah internal.
"Kami ingin manajemen bertanggung jawab atas kondisi ini dan segera mengambil langkah konkrit agar Sriwijaya FC tidak terdegradasi," ujar Eddy, Rabu (11/12/2024).
Suporter bersimpati kepada para pemain, yang bahkan kini tak lagi mendapatkan sarapan di penginapan mereka, karena manajemen belum menyelesaikan pembayarannya kepada pihak penginapan.
"Kasihan pemain sampai tidak bisa makan, ini benar parah. Kami melakukan pengalangan dana dan donasi sebagai bentuk kasih sayang. Kasihan sekali kan sampai segitunya (tidak dapat sarapan)," kata dia.