Minim Peserta, Kejati Sumsel Sayangkan Kejurnas Tak Sesuai Ekspektasi

Kejurnas Tenis Kejati Cup 2019 hanya diikuti 18 pengprov

Palembang, IDN Times - Penyelenggaraan Kejurnas Tenis Kejati Sumsel Cup 2019 yang baru selesai di gelar dari 7- 9 Desember ini tidak sesuai dengan ekspektasi. Karena, jumlah peserta yang diharapkan tidak menembus target awal.

Ketua Pelaksana Kejati Sumsel Cup 2019, Oktafian Syah mengatakan, karena even ini tujuannya mencari bibit unggul junior, maka ajang ini diperuntukkan bagi seluruh pengprov di Indonesia, mulai dari Aceh hingga ke Papua. 

"Peserta yang ikut hanya dari 18 pengprov tenis dengan total 23 tim. Padahal target kita 30 pengprov. Mungkin karena faktor waktu pelaksanaan yang bertepatan dengan ujian. Padahal kejurnas tanpa biaya pendaftaran," kata dia, usai penutupan Kejurnas di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Senin (9/12).

1. Pilih mengembangkan tenis karena ada potensi atlet junior yang tak terdeteksi

Minim Peserta, Kejati Sumsel Sayangkan Kejurnas Tak Sesuai EkspektasiOktafian Syah Ketua Pelaksana Kejati Sumsel Cup 2019 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Oktafian melanjutkan, ajang Kejurnas Tenis Kejati Cup 2019 ini sebenarnya berbarengan dengan momentum peringatan Hari Anti Korupsi. Tujuannya untuk mencari potensi atlet yang belum terdeteksi.

"Kami turut menggandeng Pelti, karena tenis Sumsel sudah lama tidak eksis. Apalagi baru tahun ini, atley Sumsel dari Muba dan Lahat yang masuk dalam PON Papua 2020 mendatang," ujar dia.

2. Kejati Sumsel siap gelar banyak even untuk membantu perkembangan atlet tenis Sumsel

Minim Peserta, Kejati Sumsel Sayangkan Kejurnas Tak Sesuai EkspektasiWakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Sumsel Hari Setiyono (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Sumsel, Hari Setiyono menuturkan, dengan adanya kegiatan rutin kejurnas ini, diharapkan atlet Sumsel mampu menyaingi tim lain terutama dari Jawa Timur.

"Pengprov Jatim luar biasa melahirkan atlet berbakat, Sumsel seharusnya mampu menyaingi. Salah satunya dengan banyak ikut berbagai turnamen. Kami akan usahakan untuk merutinkan agenda kejurnas tenis, tidak hanya momen peringatan terkait korupsi," tutur dia.

3. Masih terkesan olahraga mahal, Pelti Sumsel akan mengedukasi pelajar untuk mencari bibit unggul

Minim Peserta, Kejati Sumsel Sayangkan Kejurnas Tak Sesuai EkspektasiSekretaris Umum Pelti (Persatuan Lawn Tenis Indonesia) Aryanto (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sementara, Sekretaris Umum Pelti (Persatuan Lawn Tenis Indonesia) Sumsel, Aryanto mengatakan, hal yang paling mendasar agar bisa menemukan bibit unggul adalah mengedukasi siswa/siswi agar tertarik terhadap tenis.

"Ya dengan mengedukasi siswa/siswi, supaya tertarik dengan olahraga ini. Karena memang tenis adalah salah satu olahraga mahal," kata dia.

Baca Juga: 20 Tahun Tak Muncul, Tenis Sumsel Akhirnya Tampil pada PON Papua 2020

4. Koni Sumsel berharap ajang tenis bisa dilakukan rutin 10 kali dalam setahun

Minim Peserta, Kejati Sumsel Sayangkan Kejurnas Tak Sesuai EkspektasiPlt Koni Sumsel, Dhennie Zainal (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Plt Koni Sumsel, Dhennie Zainal menambahkan, sebaiknya kejuaraan tenis dilakukan secara rutin dalam setahun. Agar atlet junior mampu mengasah skill dan sanggup mengevaluasi peningkatan permainan dengan mudah.

"Kalau mau meningkat prestasi bagusnya kejuaraan tenis ini dalam setahun paling tidak mengadakan 10 kali pertandingan. Tidak terpaku dengan agenda dari Kejati Sumsel, mungkin dari pihak lain juga akan terpancing setelah melihat hasil ini," tandas dia.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya