Mahasiswa Teknik Elektro Unsri Rancang Perangkat Kebun Berbasis IoT

Solusi berkebun di tengah kemarau, nih!

Palembang, IDN Times - Sejumlah mahasiswa Teknik Elektro dari Universitas Sriwijaya (Unsri) merancang perangkat perkebunan berbasis IoT (Internet of Thing), dengan Plane Care System Monitoring untuk mempermudah budidaya tanaman di tengah musim kemarau yang berkepanjangan.

Menerapkan konsep transfer data melalui jaringan, Plane Care System Monitoring bermanfaat memantau kelembapan dan suhu secara otomatis, sehingga saat pengaliran air ke tanaman, seseorang tidak perlu melakukan penyiraman manual.

"Idenya muncul karena lihat petani di Musi Banyusin tempat asal saya, bolak-balik pagi dan sore ke lahan menyiram tanaman di musim kemarau. Biar mempermudah mereka (petani), terpikir mendesain konsepnya," ujar Darma Andi, perancang Perangkat Perkebunan Berbasis IoT, Rabu (12/8/2020).

1. Perangkat berbasis IoT hasil karya PKM

Mahasiswa Teknik Elektro Unsri Rancang Perangkat Kebun Berbasis IoTPerangkat Perkebunan Berbasis IoT (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Bersama tim beranggotakan empat orang yang konsen di bidang kendali dan komputer, ide merancang Plane Care System Monitoring bermula dari pengajuan ke Dikti untuk mengikuti Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) tahunan.

Mahasiswa tersebut yakni Darma Andi semester 5, Muhammad Yusup dan Echa Destriana Zahwa semeseter 7 serta Eric Sean Kesuma mahasiswa semeseter 9 dengan bimbingan langsung sang dosen, Bhakti Yudho Suprapto.

"Kami merancang sampai jadi perangkat atau alatnya ini, lalu mengajukan dana Rp12 juta, tapi bekurang jadi Rp5 juta karena pemerintah mengalihkan untuk COVID-19. Dengan dana tidak terlalu banyak, kami berusaha memaksimalkan kemampuan dibantu dana pribadi dosen pembimbing," ungkap dia.

Baca Juga: Mahasiswa Palembang Bikin 'Pandemic Warz', Cara Seru Hadapi COVID-19 

2. Menggunakan sistem arus listrik DC dan AC

Mahasiswa Teknik Elektro Unsri Rancang Perangkat Kebun Berbasis IoTPerangkat Perkebunan Berbasis IoT (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Plane Care System Monitoring atau perangkat perkebunan berbasis IoT memakai sistem baterai dengan arus listrik DC (Direct Current), jenis arus yang mengalir secara searah sehingga tidak membahayakan aliran listrik meski terkena air maupun basah.

Pemantauan sistem tersebut diuji coba dalam satu kotak berukuran 50 sentimeter terisi tanah, kemudian di antara lapisan tanah ada pipa putih yang berfungsi sebagai aliran air saat tanaman membutuhkan penyiraman.

Pipa dalam kotak menyambung terpisah dengan pompa air. Bila waktunya penyiraman, air secara otomatis mengalir karena telah tersambung dengan pompa yang sudah menyala. Air keluar dari lobang-lobang pipa antara tanah dan tanaman.

"Kalau pompa air listriknya AC (Alternating Current) tapi kalau perangkat pakai DC atau baterai karena ada sensornya, kalau kena air bisa terganggu. Tapi ini aman karena dilapisi anti air," jelasnya.

3. Kejar target penyempurnaan perangkat dengan waktu dua bulan

Mahasiswa Teknik Elektro Unsri Rancang Perangkat Kebun Berbasis IoTPerangkat Perkebunan Berbasis IoT (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Dari awal merancang perangkat, estimasi penyelesaian selama empat bulan. Namun karena COVID-19, tim hanya dikejar target untuk menyelesaikan selama dua bulan. Termasuk penyempurnaan monitoring yang nantinya dapat terpantau melalui jaringan internet.

"Belum selesai (perangkat), karena nanti ada website untuk memantau otomatis kelembapan dan suhu. Misal ketika tanaman membutuhkan kadar air 70 persen, perangkat mendeteksi dan otomatis air keluar dari pipa," terangnya.

Dalam proses penyempurnaan Plane Care System Monitoring, Darma mengaku sempat mengalami kegagalan lantaran sensor rusak akibat terkena air. Akibatnya, harus mengatur ulang dan merangkai kembali sambungan arus listrik.

4. Sistem monitoring dengan pembacaan sensor

Mahasiswa Teknik Elektro Unsri Rancang Perangkat Kebun Berbasis IoTPerangkat Perkebunan Berbasis IoT (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut rekan satu tim Darma, Muhammad Yusup, setelah perangkat selesai maka petani yang ingin mengecek tanaman tidak perlu mendatangi lahannya. Cukup memeriksa di rumah atau jarak jauh melalui handphone.

"Karena perangkatnya berbasis IoT, sistem ini cocok untuk tanaman tumbuh di lahan yang tidak banyak memerlukan air banyak seperti sawi, tomat, cabai, selada dan sayur-sayuran," kata dia.

Ia optimis perangkat selesai dengan tingkat keberhasilan 90 persen. Harapan mereka ke depan, perangkat karya PKM Teknik Elektro Unsri bisa dimanfaatkan dan tenar di tingkat internasional. Atau bisa memudahkan pekerjaan petani di daerah.

"Jadi fungsinya lebih membaca sensor dari sistem tersebut. Mudah-mudahan berkembang dan bisa kerja sama pemerintah," tandas dia.

Baca Juga: [WANSUS] Menjajal Rapat, Aplikasi Besutan Anak Muda Asal Palembang

https://www.youtube.com/embed/szsxkHb8EUo

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya