Pasar Murah di Palembang Sepi Peminat, Kebanyakan Pembeli Justru ASN

Bahkan harga barang yang dijual pasar murah tak jauh berbeda

Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang akan mengevaluasi sejumlah pasar murah yang dibuka di beberapa kantor kelurahan. Pasalnya, pasar murah yang ditujukan untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok kurang mendapat antusiasme masyarakat.

Bukannya diramaikan oleh masyarakat berpenghasilan rendah, pasar murah malah didominasi oleh Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal ini terlihat saat Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda atau Finda, mengunjungi salah satu pasar murah yang ada di kawasan 9 Ilir.

"Kegiatan pasar murah ini harus dievaluasi, jangan sampai yang menikmati bukan masyarakat umum," ungkap Finda, Senin (27/3/2023).

Baca Juga: TPU Kebun Bunga Palembang Terendam Banjir Usai Hujan 5 Jam 

1. Masyarakat memilih belanja di pasar

Pasar Murah di Palembang Sepi Peminat, Kebanyakan Pembeli Justru ASNPasar murah yang diadakan Pemkot Palembang (Dok: istimewa)

Finda mengaku sedikit kaget ketika mengetahui harga kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah tak jauh berbeda dengan harga di pasaran. Kondisi itu membuat masyarakat lebih memilih berbelanja di pasar ketimbang pasar murah.

"Kalau harganya sama saja dengan di pasar, apa yang jadi kelebihannya?" jelas dia.

Baca Juga: MUI Ogan Ilir Nyatakan Ajaran Raja Adil Sesat dari Akidah Islam

2. Finda minta selisih harga mencapai Rp5.000 per produk

Pasar Murah di Palembang Sepi Peminat, Kebanyakan Pembeli Justru ASNPixabay/RDLH

Untuk harga bahan pokok, Finda mencatat hanya memiliki selisih Rp2.000. Hanya daging beku yang memiliki selisih hingga Rp30.000 dari harga pasaran. Ia menilai, harga di pasar murah seharusnya memiliki selisih minimal Rp5.000 per bahan pokok.

"Saat Ramadan kebutuhan masyarakat meningkat. Pastikan pasokan barang sudah mencukupi dengan jumlah permintaan," ungkap dia.

3. Dari agen hanya dapat selisih Rp500

Pasar Murah di Palembang Sepi Peminat, Kebanyakan Pembeli Justru ASNIlustrasi bahan pokok. IDN Times/Asrhawi Muin

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Palembang, Raimon Lauri, mengakui selisih harga yang dijual tak jauh berbeda dengan pasaran. Menurut Raiman, sebabnya agen hanya memberikan harga selisih Rp500 hingga Rp1.000 per produk.

Namun ia mengklaim Pemkot Palembang sudah berkoordinasi dengan pihak distributor untuk memberikan harga murah untuk masyarakat sejak awal.

"Tujuannya agar tidak terjadi lonjakan harga terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri," tutup dia.

Baca Juga: Gadis 16 Tahun di OKU Timur Diperkosa Teman Pria Kenalannya

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya