Angkutan Batu Bara Diprotes, Gubernur Sumsel Akan Evaluasi Perusahaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Muara Enim, IDN Times - Masyarakat Kabupaten Muara Enim memprotes truk angkut batu bara yang lalu lalang di jalan kota dan jalan lintas. Warga menyebut truk angkutan batu bara mengakibatkan kemacetan, debu, kebisingan, hingga kecelakaan lalu lintas.
Menanggapi banyaknya protes itu, Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Deru, akan mengevaluasi izin perusahaan sekaligus transportasi pengangkutan batu bara di Sumsel, khususnya Muara Enim.
"Memang sepertinya ada yang salah di lapangan. Saya minta kepada OPD terkait mengevaluasinya sehingga tahu kesalahan tersebut di mana," kata Deru, Selasa (22/11/2022).
Baca Juga: 8 Gerbong Kereta Api Babaranjang Anjlok di Muara Enim
1. Masyarakat kesal dan adang truk batu bara
Beberapa waktu lalu, masyarakat yang marah mengadang truk angkut batu bara yang sedang melintas. Hal ini dikhawatirkan akan terus menjadi bola liar dan menimbulkan konflik.
"Harus ada jalan keluar supaya tidak lagi ada gesekan di masyarakat," jelas dia.
Baca Juga: Dishub Lubuk Linggau Razia Truk Batu Bara Melintas di Tengah Kota
2. Minta Pemda cari solusi terbaik
Deru meminta kepada pemerintah daerah, Dishub, dan kepolisian, agar duduk bersama mencari solusi. Pemda diminta aktif memanggil perusahaan dan turut mencari solusi bersama soal keinginan masyarakat.
"Saya minta pemerintah daerah nanti memanggil seluruh perusahaan tambang dan transportasi batu bara untuk mencari solusi," jelas dia.
3. Truk batu bara sebabkan Muara Enim gelap gulita
Sebelumnya masyarakat di Muara Enim memprotes banyaknya truk tambang berkeliaran dengan intensitas tinggi di jalan umum. Tidak jarang juga kendaraan angkutan batu bara menabrak rumah dan tiang listrik yang menyebabkan Kota Muara Enim harus gelap gulita hingga hampir 24 jam.
Baca Juga: 5 Fakta Babaranjang, Angkutan Kereta Batu Bara di Sumsel