Tak Dapat Informasi, 224 Siswa SMAN 18 Palembang Tak Bisa Ikut SNMPTN

Disdik Sumsel segera bentuk tim khusus telusuri kebenaran 

Palembang, IDN Times - Sebanyak 224 siswa SMA Negeri 18 Palembang tidak bisa ikut jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2020, akibat kelalaian keterlambatan pihak sekolah yang tak menginput data siswa.

Mendengar kabar tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel, Riza Pahlevi mengatakan, untuk menyikapi hal itu pihaknya segera membentuk tim khusus.

"Padahal seleksi ini merupakan jalur istimewa siswa, yang berkesempatan untuk tidak mengikuti proses tes terlebih dahulu. Masalah ini kita telusuri bersama tim," kata dia, Rabu (12/2).

1. Disdik Sumsel telusuri kebenaran terkait kelalaian pihak SMA N 18 Palembang

Tak Dapat Informasi, 224 Siswa SMAN 18 Palembang Tak Bisa Ikut SNMPTNIlustrasi SMA N 18 Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Riza mengungkapkan, pihaknya juga segera mencari kebenaran yang berhubungan dengan kelalaian pihak sekolah dan langsung melakukan pengawasan di SMA N 18 Palembang.

"Tim ini terdiri dari pengawas, pengawas pembina dan kami sendiri. Mereka akan bekerja sama hingga clear. Kemungkinan, tak lebih dari tiga hari dan hasilnya akan kita laporkan kepada pimpinan. Setelah itu baru akan kita beri sanksi kepada sekolah," ungkap dia.

2. Disdik Sumsel belum bisa memastikan sanksi untuk SMA N 18 Palembang

Tak Dapat Informasi, 224 Siswa SMAN 18 Palembang Tak Bisa Ikut SNMPTNKepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatera Selatan (Sumsel) Riza Pahlevi (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Riza menjelaskan, pihaknya belum bisa memberikan sanksi kepada pihak sekolah, lantaran mereka belum memastikan apa penyebab utamanya. 

"Setelah tahu kenapa, pasti pihak sekolah mendapatkan sanksi. Bisa pembinaan atau sanksi lainnya," jelas dia.

Bagi 224 siswa yang tidak bisa mengikuti lagi jalur SNMPTN 2020, sebaiknya memanfaatkan jalur penerimaan lain seperti SBMPTN dan USM. "Kejar dengan tes lainnya," sambung dia.

3. Ombudsman minta Disdik Sumsel bentuk tim inspektorat

Tak Dapat Informasi, 224 Siswa SMAN 18 Palembang Tak Bisa Ikut SNMPTNIlustrasi SMA N 18 Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Kepala Keasistenan Pemeriksa Laporan Ombudsman RI Perwakilan Sumsel, Hendrico mengatakan, Disdik Sumsel diminta untuk serius membentuk tim inspektorat pengawasan.

"Kami juga ikut turun memeriksa secara masif, agar masalah itu ditemukan benang merahnya. Sebab ini jadi insiden buruk di dunia pendidikan, takutnya wali murid resah. Selain pengawasan, Ombudsman Sumsel juga akan memonitor perkembangan permasalahan," kata dia.

Baca Juga: Hilangnya UN Disebut Disdik Sumsel Tak Lagi Rampok Hak Guru dan Siswa 

4. Kepala Sekolah SMA 18 Palembang tak dapat penjelasan informasi tentang sosialisasi SNMPTN pada akhir tahun 2019 lalu

Tak Dapat Informasi, 224 Siswa SMAN 18 Palembang Tak Bisa Ikut SNMPTNIlustrasi kegiatan belajar mengajar siswa SMA. IDN Times/Ervan Masbanjar

Sementara, Kepala SMAN 18 Palembang, Sri Asmuniah menceritakan, kronologis awal kejadian ini bermula saat pihaknya tidak mendapat informasi ketika mengikuti sosialisasi SNMPTN pada 13 Desember 2019 lalu di gedung Graha Sriwijaya Unsri Palembang.

"Dari 10 orang yang diutus termasuk 7 siswa, dua guru dan 1 operator sama sekali tidak mendapat penjelasan, bahwa sekolah harus melakukan validasi data. Sehingga, kami tidak menginput data permanen. Rupanya jadi tidak bisa mengikutsertakan peserta didik di SNMPTN tahun ini," kata dia.

Sri melanjutkan, selama ini sekolah tidak melakukan validasi data, namun hanya siswa saja yang mendaftar untuk mengikuti jalur SNMPTN ini. Pihaknya mengklaim selalu bertanya kepada siswa setiap hari, untuk mengingatkan siswa yang belum mendaftar. "Kita dapat informasi kalau sekolah juga harus permanenkan data siswa," ujar dia.

Akibat keteledoran itu, pihaknya tidak mendaftarkan data siswa sesuai apa yang diminta oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT).  Karena waktu pendaftaran habis pada 7 Januari lalu.

"Sempat diperpanjang sampai 10 Januari, karena tidak paham, setelah terima email akhirnya tidak melakukan validasi data, baru tanggal 11 mencoba menghubungi panitia SNMPTN ternyata tidak bisa lagi," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya