Rektor Unsri Sebut Info Ada Harimau di Lingkungan Kampus Belum Jelas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri), Anis Saggaf menyatakan, munculnya informasi ada harimau di lingkungan kampus malah membuat rasa takut semua orang. Padahal, cerita itu berawal dari mulut ke mulut.
"Sekarang belum tahu benar-benar ada atau tidak. Informasi ini jangan jadi isu yang menakutkan anak-anak. Informasinya (keberadaan harimau) saya terima dari Pak Umar (Dosen Fakultas Pertanian), beliau koordinator penanggungjawab kebun," kata dia kepada IDN Times, Kamis (9/1).
1. Rektor Unsri terima dua versi cerita munculnya harimau
Anis mengungkapkan, informasi dari munculnya harimau ini juga ada dua versi. Pertama dari laporan mahasiswa yang melakukan praktik di Kebun Riset Lahan Arboretum di Unsri Indralaya, Ogan Ilir (OI), mengaku ada harimau berkeliaran di lingkungan tersebut. Kemudian dari penjaga kebun yang bertanggung jawab mengawasi lahan.
"Mahasiswa yang praktik mendengar suara harimau beberapa hari lalu, kemudian ada lagi laporan dari tukang kebun, katanya mereka melihat ada bayangan binatang di semak-semak berwarna agak kuning, berukuran kecil, dan hanya kelihatan ekor. Bisa jadi itu babi, kita kan tidak tahu," ungkap dia.
2. Pihak Unsri tetap lakukan pengecekan langsung ke kebun riset
Anis menerangkan, dari laporan mahasiswa tersebut memang secara visual mereka tidak melihat pasti keberadaan harimau. Namun, pihaknya bakal melakukan pengecekan langsung.
"Adanya harimau tidak menutup kemungkinan. Apalagi saat ini habitat mereka mulai berkurang, ada yang rusak kebanjiran atau terkena kebakaran. Sebab lahan kita itu luas dan masih semak-semak, mungkin harimau bisa berhijrah habitat. Makanya saya bersama dekan dan Pak Umar akan meninjau langsung," terang dia.
Kalau memang ada, sambung Anis, baru pihaknya melaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). "Sementara untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, lahan kami tutup. Kalau sudah terdengar suara harimau mengaum, artinya ini warning untuk kita," sambung Anis.
3. Pihak Kampus Unsri coba pantau dari CCTV
Guna memastikan apakah ada harimau di lingkungan Kampus Unsri Indralaya, maka pihaknya akan mengecek melalui CCTV yang ada di lingkungan kampus. "Ke arah kebun tidak ada (CCTV), tapi di komplek Unsri sudah banyak terpasang, paling tidak terlihat jejak-jejak siapa saja dan apa saja yang lalu lalang di kampus," jelas Anis.
Anis melanjutkan, kawasan Unsri Indralaya sendiri memiliki lahan yang luasnya lebih dari 200 Hektare (Ha) dan termasuk universitas terluas se Asia Tenggara. Sementara, khusus lahan kebun penelitian pertanian seluas 30 Ha kebun sawit aktif dan 15 Ha kebun karet, serta sisanya bangunan gedung fakultas dan semak belukar.
"Karena masih luasnya semak belukar, Unsri sedang mengembangkan taman firdaus atau project taman buah-buahan, untuk memperindah dan memanfaatkan lahan yang nanti akan kita bangun lagi gedung fakultas-fakultas baru," ujar dia.
Baca Juga: BKSDA Menduga Ada Pihak yang Sengaja Buat Jejak Palsu Harimau Sumatera
4. Secara rasional harimau disebut BKSDA Sumsel tidak ada di kebun Unsri
Sementara terpisah, Kepala BKSDA Sumsel, Genman Suhefti Hasibuhan mengatakan, kawasan Unsri Indralaya memiliki pengamanan lokasi yang cukup baik, jadi tak mungkin harimau masuk ke wilayah tersebut.
"Kebun Unsri di pagar tembok setinggi dua meter dengan panjang puluhan kilometer. Apakah logis harimau bisa masuk kebun tersebut. Juga katanya banyak babi di sana, padahal babi dimakan harimau. Biasanya kalo ada harimau, pasti babi juga akan kabur," kata dia.
Walau secara rasional harimau tidak mungkin berkeliaran di lingkungan Kampus Unsri Indralaya, namun pihak BKSDA tetap ingin memastikan dengan mengecek wilayah tersebut. "Sebelumnya ada juga laporan dari Desa Sri Kembang Badar, Ogan Ilir, kalau ada harimau, tetapi lokasi itu 90 km jauhnya ke unsri," tandas dia.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb