Faktor Ini Jadi Penyebab Kunjungan Wisatawan ke Palembang Menurun

September-Oktober kunjungan wisatawan turun hingga 30 persen

Palembang, IDN Times - Dampak munculnya kabut asap dari polusi kebakaran hutan dan lahan ( karhutla) di Palembang, berpengaruh pada kunjungan wisatawan ke Kota Pempek ini.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani menyatakan, selama bulan September-Oktober kunjungan wisatawan ke Palembang mengalami penurunan hingga 30 persen.

"Setelah Palembang eksis karena keberhasilan menggelar even-even internasional, tingkat wisatawan ke Palembang terus mengalami peningkatan. Tetapi akhir-akhir ini mulai September, akibat adanya hotspot dan asap yang terjadi, membuat jumlah wisatawan menurun," katanya kepada IDN Times saat dihubungi via telepon seluler (ponsel), Senin (4/10).

1. Penurunan jumlah pengunjung mempengaruhi omset hotel dan pengelola wisata

Faktor Ini Jadi Penyebab Kunjungan Wisatawan ke Palembang MenurunSituasi kabut asap di Palembang pada 24 Oktober 2019 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Isnaini mengungkapkan, selama musim munculnya kabut asap di Palembang tersebut, membuat  omset pengelola wisata dan hunian hotel berimbas turun.

"Memang tidak terlalu besar, tetapi 30 persen cukup membuat income ke dana wisata kita menurun. Bila biasanya sekitar 2000an wisatawan yang masuk melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, akibat asap hanya sekitar 1800an wisatawan," jelas dia.

Karena sebagian besar wisatawan menggunakan jalur udara. Sementara saat musim kabut asap, banyak penerbangan yang terlambat, bahkan dibatalkan akibat rendahnya jarak pandang.

2. Kenaikan harga tiket pesawat turut berpengaruh pada penurunan wisatawan Palembang

Faktor Ini Jadi Penyebab Kunjungan Wisatawan ke Palembang MenurunJalan Tidu-Bandara Jenderal Soedirman Purbalingga diperbaiki agar akses menuju bandara semakin mudah, Minggu sore (3/11). (IDN Times/Rudal Afgani)

Selain karena adanya paparan kabut asap, jelas Isnaini, penurunan wisatawan yang datang ke Palembang juga ikut dipengaruhi harga tiket pesawat yang naik.

"Banyak juga naik pesawat (wisatawan), tetapi faktor harga tiket pesawat masih lebih berpengaruh terhadap turunnya jumlah pengunjung, yang jika dikalkulasikan bisa sekitar 60-70 persen," tambahnya.

"Dari data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel sudah memperkirakan bahwa asap akibat karhutla segera hilang, seiring masuknya musim hujan pada dasarian kedua November 2019," jelas dia.

3. Pengelola wisata Bird Park OPI Palembang merasakan dampak dari faktor tersebut

Faktor Ini Jadi Penyebab Kunjungan Wisatawan ke Palembang MenurunTempat wisata Bird Park OPI Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sementara, Pengelola wisata Bird Park OPI Palembang, Deti Herlina menuturkan, pihaknya cukup merasakan terjadinya penurunan pengunjung. Terlebih, khususnya pengunjung dari pelajar, lantaran sekolah-sekolah mengurangi aktivitas di luar ruang.

"Penurunan paling terasa mulai pertengahan Oktober, saat asap mulai masuk Palembang. Hampir setiap hari terutama pada pagi hari, banyak sekolah yang sudah membukukan pesanan terpaksa membatalkannya dengan alasan kesehatan siswa," tutur dia.

Akibatnya, pemasukan taman burung mengalami penurunan hingga 50 persen selama Oktober 2019. Masih untung, asap dari polusi karhutla itu tidak berdampak pada burung-burung dan hewan lain yang ada di dalam kawasan tersebut.

"Pada hari biasa jumlah pengunjung bisa mencapai 200 orang, namun sejak ada asap hanya 100 pengunjung, kecuali hari libur nampaknya masih lebih dari 200 pengunjung," sambung dia.

Baca Juga: Mau Cari Aksesoris Harley Davidson di Palembang, Ini tempatnya 

4. PHRI Sumsel upayakan program promosi pariwisata ke sejumlah negara

Faktor Ini Jadi Penyebab Kunjungan Wisatawan ke Palembang MenurunTempat wisata Bird Park OPI Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Normalnya, untuk angka per tahunPalembang bisa dikunjungi 2000-an wisatawan. Sementara untuk Sumsel jumlah wisatawan mencapai 40.000-an.

Menanggapi fenomena ini, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel, Herlan Aspiudin menambahkan, dengan kondisi seperti ini maka pihaknya berupaya lebih menggalakkan kegiatan promosi pariwisata di berbagai negara.

"Program kerja ke luar negeri Insyaallah dapat membantu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing, atau wisatawan mancanegara (wisman) ke wilayah provinsi ini" tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya