TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seleksi SNMPTN, Sekolah Wajib Daftarkan Seluruh Siswa Sesuai Kuota 

SNMPTN mulai dibuka 2 Desember 2019 hingga 7 Januari 2020

Koordinator Humas SNMPTN, UTBK, SBMPTN Universitas Sriwijaya, Prof Dr Zulkifli Dahlan menyampaikan tahap seleksi masuk perguruan tinggi negeri (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) ke Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sudah di buka mulai 2 Desember 2019 hingga 7 Januari 2020 mendatang.

Koordinator Humas SNMPTN, UTBK, SBMPTN Universitas Sriwijaya, Prof Dr Zulkifli Dahlan mengatakan, siswa yang ingin mendaftar SNMPTN wajib mendaftar melalui sekolah masing-masing. Nantinya, pihak sekolah melakukan pendaftaran ke akun LTMPT dan mendata siswa mereka untuk mengikuti seleksi.

"Kita sudah mulai seleksi mahasiswa baru perguruan tinggi. Ada tiga tahapan, yakni SNMPTN, SBMPTN dan terakhir ujian mandiri. Tahapan paling penting mengikuti SNMPTN bagi sekolah, yakni harus mengisi akun LTMPT. Karena bagi siswa yang tidak mengisi akun, tidak bisa mengikuti tahapan SNMPTN maupun tahapan lain," kata Zulkilfi Dahlan, saat ditemui di Kantor Pusat Administrasi, Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Jumat (6/12).

1. Pendaftaran SNMPTN tahun 2020 berbeda dengan tahun sebelumnya

Jadwal pendaftaran dan seleksi (IDN Times/Rangga Erfizal)

Zulkifli mengungkapkan, untuk pendaftaran tahun 2020 ini ada perbedaan dari tahun sebelumnya. Pendaftaran seleksi langsung didaftarkan secara mandiri oleh pihak sekolah, dan dilakukan perankingan oleh masing - masing sekolah.

"Khusus sekolah berakreditasi A mendapat jatah 40 persen, akreditasi B 30 persen, dan akreditasi C 20 persen. Semua sekolah  wajib mendaftarkan siswanya, dan yang bisa mengikuti seleksi itu anak-anak yang punya prestasi," ungkap dia.

2. Sekolah yang tidak mendaftarkan siswa mereka mengikuti SNMPTN, berdampak pada kuota

Siswa akan tidak bisa mengikuti seleksi UTBK bila tidak mendaftar SNMPTN (IDN Times/Rangga Erfizal)

Zulkifli menyampaikan, seandainya sekolah tidak mendaftarkan siswa mereka untuk mengikuti tahapan seleksi, maka akan berdampak pada kuota sekolah dan peserta seleksi. Karena hal itu bisa mengurangi jumlah kuota yang ada.

"Andai sekolah itu akreditasi A, artinya dapat jatah 40 persen. Kalau hanya mendaftarkan 50 siswa, padahal sebenarnya ada 100 siswa, tentu jumlah kesempatannya berkurang. Mereka yang tidak didaftarkan, tidak akan bisa mengikuti seleksi ujian tulis berbasis komputer (UTBK)" jelas dia.

Baca Juga: Pendaftaran Sudah Dekat, Ini 5 Keuntungan Jika Kamu Lulus Jalur SNMPTN

3. Siswa yang diterima SNMPTN tidak bisa mendaftar UTBK atau SBMPTN

Rangkaian seleksi SNMPTN, SBMPTN (IDN Times/Rangga Erfizal)

Kemudian, terang Zulkifli, bagi siswa yang mengikuti seleksi SNMPTN dan di terima pada perguruan tinggi pilihannya, maka yang bersangkutan tidak bisa mengikuti tes seleksi UTBK ataupun SBMPTN. Karena yang bersangkutan sudah mendapat kuota SNMPTN. Ini mencegah para siswa untuk tidak menyia-nyiakan kuota yang diterimanya.

"Biasanya banyak anak yang di terima SNMPTN masih ingin mencoba di ujian SBMPTN ataupun UTBK. Kita berharap, siswa untuk betul-betul memilih jurusan sesuai keinginannya, jangan sampai sudah diterima lalu mundur," terang dia.

Berita Terkini Lainnya