TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Regulasi Sumsel Rugikan Petani Karet Hingga Rp3 Ribu Per Kilo

KPPU temukan regulasi memicu kartel di penetapan harga karet

Seorang petani karet tengah melakukan penyadapan karet (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah II Sumbagsel menggelar sidang pemeriksaan terkait dugaan monopoli penetapan harga jual karet di Sumatra Selatan (Sumsel). Dugaan monopoli yang membentuk mekanisme kartel tersebut, terjadi dalam penentuan harga karet harian yang dijual lewat mekanisme lelang.

"Regulasi tersebut memberi ruang kepada asosiasi untuk memberikan informasi terkait harga acuan bahan olah karet (Bokar) yang diperdagangkan," ungkap Kepala KPPU Wilayah II Sumbagsel, Wahyu Bekti Anggoro, Senin (4/7/2022).

Baca Juga: Ada Indikasi Monopoli Penetapan Harga Karet di Sumsel!

1. Harga karet harusnya didasarkan harga internasional

Ilustrasi buruh tani memanen getah karet. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Wahyu menuturkan, asosiasi terlibat terlalu jauh dalam penentuan harga sehingga memunculkan indikasi kerugian bagi petani karet. Seharusnya dalam penentuan formulasi harga karet, Pemerintah Daerah (Pemda) hanya mengumumkan harga karet internasional dan tidak mencampur harga ongkos produksi.

"Akibat formulasi tersebut, petani dirugikan sekitar Rp2.000 sampai Rp3.000 per kilogram," jelas dia.

Baca Juga: Dinas Perkebunan Sumsel Bantah Praktik Kartel Penentuan Harga Karet

2. Harga karet yang diumumkan dibebankan ongkos produksi

Buruh tani memanen getah karet. Buruh tersebut mendapatkan upah 50 persen dari hasil penjualan getah yang dipanen. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Formulasi harga acuan karet yang selama ini digunakan Pemda merupakan harga kumulatif setelah ditambah ongkos produksi. Padahal untuk setiap ongkos produksi, harga tidak dibebankan kepada petani melainkan perusahaan.

"Kita berharap pemerintah (Sumsel) melakukan revisi regulasi dengan tidak melibatkan asosiasi. Sebab asosiasi inilah sebagai pihak yang membeli karet," jelas dia.

Baca Juga: Harga Karet Kembali Turun Usai Bursa Saham Dibuka, Ini Alasannya

Berita Terkini Lainnya