TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penyalahgunaan Narkotika di Sumsel Terbesar Kedua se-Indonesia

Pelabuhan tikus sering dijadikan tempat peredaran narkotika

Pemusnahan barang bukti narkotika di Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Sumatra Selatan (Sumsel) menjadi wilayah nomor dua tertinggi penyalahgunaan narkotika di Indonesia. Data tahun 2021 secara nasional itu menyebut tingginya penggunaan narkotika hingga ke desa-desa.

Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengaku prihatin namun tak mau menghakimi pengguna narkotika. Para pengguna disebutnya sebagai korban yang harus didukung, sedangkan para bandar perlu diberantas. 

"Kalau masih ada indikasi marah dengan pengguna narkotika, artinya kita hanya fokus pada penindakan dan rehabilitasi saja. Saya ingin instruksikan hingga tingkat RT di Sumsel fokus pencegahan juga," ungkap Deru saat acara pemusnahan barang bukti narkotika di Pemprov Sumsel, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga: Polda Sumsel Minta Jajaran Petakan Wilayah Transit Narkotika

1. Pemprov Sumsel mempersempit ruang gerak peredaran Narkotika

Pemusnahan barang bukti narkotika di Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Herman menjelaskan, narkotika yang masuk ke wilayah Sumsel bisa dari sisi mana saja. Dirinya menilai peredaran narkotika di Sumsel memanfaatkan kondisi geografis yang memiliki anak sungai, sehingga pelabuhan-pelabuhan tikus dimanfaatkan untuk mengangkut narkotika.

"Kalau untuk penindakan ada aparat penegak hukum yang mencegah agar tidak masuk (Polisi dan BNN). Kita (Pemda) mengupayakan agar masyarakat lepas dari jerat narkotika. Kalau barang banyak namun tidak ada pengguna kan bagus. Sisi penggunanya harus kita tekan, ruang geraknya dipersempit," ujar dia.

Baca Juga: Polda Sumsel Kembali Musnahkan Puluhan Kilo Ganja dan Sabu Hari Ini 

2. Sumsel tertinggi penyalahgunaan narkotika karena banyak penindakan hukum

Pemusnahan barang bukti narkotika di Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Deru menilai, pemerintah memiliki dua opsi pencegahan. Opsi pertama lewat pendekatan agama kepada masyarakat, kedua dengan lembaga pendidikan formal yang ada.

"Sumsel memiliki kasus narkotika tertinggi karena upaya penegakan hukum yang maksimal. Indikatornya jelas karena penangkapan yang banyak sehingga Sumsel tertinggi di Indonesia," beber dia.

3. BNNP ajak pengguna berani untuk direhab

Kepala BNNP Sumsel Brigjen Pol Djoko Prihadi (IDN Times/Rangga Erfizal)

Kepala BNNP Sumsel, Brigjen Pol Djoko Prihadi mengatakan, pemberantasan narkotika memerlukan upaya ekstra bersama stakeholder. Menurutnya, bahu membahu tidak hanya terjadi di level provinsi melainkan turun hingga ke desa. Dirinya pun mengajak masyarakat agar berani melapor tentang peredaran narkotika.

"Bila perlu mereka yang sudah menjadi pengguna datang untuk melapor agar direhab. Dengan berani melapor, diharapkan mereka yang direhab akan sembuh dan tidak lagi menjadi pengguna," jelas dia.

Baca Juga: Polda Sumsel Ungkap Jaringan Solar Ilegal Oplosan Omzet Rp1,8 Miliar

Berita Terkini Lainnya