TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pamit Ke Sekolah, Siswi SMP di OKU Tewas Dibunuh Pelatih Pramuka

Tersangka sudah berencana merudapaksa korban

Ilustrasi. IDN Times/ Mia Amalia

Palembang, IDN Times - Kasus pembunuhan terhadap seorang remaja SMP terjadi di areal hutan, Desa Tebing Kampung, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu. Korbannya RN (13) ditemukan meninggal dan disembunyikan di balik tumpukan ranting dan dedaunan dengan kondisi luka memar di sekujur tubuh. 

Korban pertama kali ditemukan Jumat (3/4) sore sekitar pukul 15.30 WIB setelah aparat kepolisian mendapat laporan dari orang tua korban HU (47), yang tidak mendapati anaknya berada di sekolah, usai diantar untuk latihan pramuka pada pagi hari.

"Korban ditemukan tidak bernyawa tidak jauh dari sekolahnya. Setelah kita telusuri ada hubungan dengan pelatih pramukanya, sebab orang tuanya bilang sempat mengantarkan anaknya untuk latihan pramuka dengan pelatihnya," ujar Kasat Reskrim Polres OKU, AKP Wahyu Setyo Pranoto, Sabtu (4/4).

1. Tersangka ajak korban latihan pramuka di sekolah

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Arnas Padda

Petugas yang mendapatkan nama pelatih pramuka korban, ASW (19) dan berhasil mengamankan tersangka. Dari hasil penelusuran pihak kepolisian, tersangka memang sudah berniat untuk mencabuli korban.

Dalam isi chating pada laman Facebook antara tersangka dan korban, keduanya berjanji bertemu untuk latihan pramuka. Padahal, saat ini aktivitas sekolah tengah diliburkan karena wabah virus corona. Korban yang percaya dengan pelatih pramukanya disuruh membawa peralatan seperti tali rafia,

"Sejauh ini motif yang berhasil kita dapatkan bahwa tersangka berniat memperkosa korban. Tersangka juga mengaku menyukai korban," ujar Wahyu.

Baca Juga: Gawat! Pasien Isolasi Mandiri di Sumsel Keluyuran hingga ke Pasar 

2. Korban diperkosa di hutan belakang sekolah

Ilustrasi Pembunuhan. IDN Times/Arief Rahmat

Sesampainya di sekolah korban RN bertemu tersangka  di aula yang berada di belakang sekolah. Dari sana keduanya berpindah ke lapangan olahraga. ASW mengatakan akan mengajarkan korban teknik tali menali yang biasa dipelajari saat pramuka.

Tanpa curiga korban mengikuti tersangka. Sesampainya di lapangan olahraga tersebut, korban disuruh menghadap belakang. Saat itulah ASW yang telah berniat buruk menghantamkan bayu seukuran balok ke kepala bagian belakang korban hingga terjatuh pingsan sebanyak dua kali.

"Saat dipukul pertama korban masih hidup. Dirinya lalu diseret oleh tersangka ke hutan yang berada di belakang sekolah. Dalam keadaan tidak sadar mata korban ditutup menggunakan dasi dan mulut disumpal kaus dan ditutup dengan lakban," ujar dia.

3. Korban yang sudah meninggal masih diperkosa tersangka

Ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Mia Amalia)

Di hutan belakang sekolah itulah, dengan leluasa korban digerayangi dan diperkosa oleh tersangka. Korban sempat bangun saat itu namun tersangka yang takut korban berteriak langsung mencekik hingga meninggal dunia.

"Saat korban sudah meninggal pun tersangka masih melakukan perbuatan kejinya. Korban pun mengalami luka tusuk di sekujur tubuh," ujar dia.

Baca Juga: Pasien Positif di Sumsel Jadi 12 Orang, Ada Hubungan dengan Pasien 01

Berita Terkini Lainnya