Palembang Dikepung Asap, Herman Deru: Saya Kaget Kok Sebanyak Ini
Gubernur Sumsel nilai puncak karhutla telah sebulan berlalu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Gubernur Sumsel, Herman Deru mengaku heran melihat kondisi Kota Palembang yang diselimuti kabut asap tebal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Padahal, puncak karhutla sudah terjadi satu bulan lalu dan seharusnya tidak muncul kembali.
"Saya heran, habis salat subuh saya kaget, kok sebanyak ini (asap). Padahal puncaknya (karhutla) satu bulan lalu dan asap tidak sebanyak ini," ujar Herman Deru, saat dibincangi media sebelum meninggalkan Kantor Gubernur Sumsel, Senin (14/10).
1. Gubernur langsung gelar pertemuan dengan Pangdam II Sriwijaya dan Kapolda Sumsel
Melihat kondisi asap yang begitu parah tadi pagi, Herman Deru langsung mengadakan pertemuan dengan Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Irwan bersama Kapolda Sumsel, Irjen Pol Firli Bahuri. Dalam pertemuan tersebut Deru mengungkapkan, bahwa proses pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) tidak berpengaruh terhadap terciptanya hujan.
"Kita tidak berhenti melakukan pemadaman, water bombing dikerahkan. Pangdam cerita, bahkan dia ikut dalam pembuatan TMC, tidak ada bibit air, 800 kilogram garam ditumpahkan, tetapi tidak ada bibitnya. Hujan hanya mengecer di tempat yang ada bibit air," ungkap Deru.
Herman Deru juga saat ini masih menunggu laporan, terhadap penyebab munculnya asap tebal hari ini. Karena, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Sumsel lagi berada di Pampangan (OKI), untuk memastikan kondisi saat ini. Kemudian, BPBD dan Danrem juga sedang melakukan pemantauan ke lokasi melalui udara.
"Laporan hotspot berapa hari terakhir biasa saja, cuma ada fluktuasi. Hotspot dan firespot kita bedakan, untuk memastikan keduanya kita sudah turunkan tim, namun saya belum mendapatkan hasilnya, kemungkinan malam," jelas dia.
Baca Juga: Jarak Pandang Rendah, Penerbangan di Bandara SMB II Palembang Tertunda