TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Palembang Banjir, Ini Penyebab Menurut Gubernur Sumsel Herman Deru

BMKG prediksi hujan ekstrem terjadi hingga dua hari ke depan

Proses evakuasi dilakukan oleh tim Basarnas Palembang (IDN Times/istimewa)

Palembang, IDN Times - Banjir yang menggenangi hampir seluruh kecamatan di Palembang, sempat melumpuhkan aktivitas masyarakat di pagi hari. Masalah banjir menjadi persoalan serius yang sering terjadi dari tahun ke tahun.

Banjir kali ini terbilang cukup parah, karena hampir merendam seluruh wilayah dari Ulu hingga Ilir.

"Banjir di kota Palembang saat ini sangat luar biasa, dan banjir terjadi di mana-mana," ungkap Gubernur Sumsel, Herman Deru, Sabtu (25/12/2021).

1. Air lambat disalurkan ke sungai

Banjir Palembang, Sabtu (25/12/2021) (IDN Times/istimewa)

Deru menyebutkan, banjir di Kota Palembang terjadi karena tiga faktor, yakni retensi, pompa, dan alih fungsi rawa. Deru sempat memantau ke sembilan lokasi banjir di Palembang.

Dari sembilan lokasi itu, Deru menemukan permasalahan lambatnya air mengalir ke kolam penampungan. Masalah itu mengakibatkan air meluber hingga ke jalan protokol di Palembang.

"Banjir itu bisa terjadi karena salurannya mampet dan dataran rendah yang tadinya rawa tapi ditimbun," jelas dia.

2. Palembang membutuhkan tujuh retensi baru

Ilustrasi retensi (IDN Times/ Muchammad Haikal)

Sekda Kota Palembang, Ratu Dewa mengatakan, banjir kali ini terjadi karena cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Sistem pompa dianggap sudah maksimal, hanya saja curah hujan yang tinggi mengakibatkan kolam retensi tak cukup menampung air.

"Untuk solusi banjir di Kota Palembang, kita butuh kolam retensi. Saat ini kita sedang proses pembebasan lahan. Palembang membutuhkan tujuh kolam retensi," ungkap Dewa.

3. Sekda Palembang pompa banjir tak berfungsi

Uji coba rumah pompa pengendali banjir di Muara Sungai Sekip Bendung 13 Ilir Palembang. IDN Times/Feny Maulia Agustin

Faktor cuaca ekstrem dalam sepekan terakhir mengakibatkan air yang jatuh ke bumi sulit tertampung. Beberapa Camat dan Lurah diminta memonitor banjir agar tidak ada korban jiwa.

"Cuaca ekstrem mengakibatkan curah hujan tinggi di atas 150 mm per hari. Selain itu, pasang surut air laut juga menjadikan debit air di sungai tinggi. Pompa semua sudah berfungsi dan bekerja sejak kemarin," jelas dia.

Berita Terkini Lainnya