Minyak Goreng Langka, Gubernur Herman Deru Sentil Produsen Sawit
Sumsel buka operasi pasar di 18 titik dampak minyak langka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Dua bulan terakhir di Sumatra Selatan (Sumsel) terjadi kelangkaan penjualan minyak goreng. Harga yang dijual dipasaran pun perlahan membumbung tinggi. Kondisi ini berbanding terbalik dengan luasan sawit yang ada di Sumsel dan produksi Crude palm oil (CPO) sebesar 6 juta ton pertahun.
Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Deru meminta kepada aparat penegak hukum untuk tegas menindak orang yang bermain di hulu dan hilir. Sebab ada saja pihak-pihak yang mencoba menimbun minyak goreng.
"Kita beri kesadaran pada produsen sawit CPO yang beroperasi di Sumsel, karena kita termasuk produsen minyak goreng. Jika dari hilir sampai hulu tidak bermain-main tidak akan ada gejolak harga apa pun itu sampai sekarang," ungkap Deru, Rabu (12/1/2022).
Baca Juga: Serapan Anggaran Sumsel Kecil, Herman Deru Sebut Terkendala Tender
1. Minta CPO tidak diekspor untuk penuhi kebutuhan lokal
Deru menambahkan, untuk menekan agar kelangkaan tidak semakin membuat masyarakat 'menjerit' pihaknya melakukan operasi pasar untuk mengisi sejumlah produk komoditas di 18 titik wilayah Sumsel. Operasi pasar ini menjadi salah satu cara pemerintah untuk mengingatkan produsen untuk memprioritaskan kebutuhan dalam negeri dibandingkan ekspor.
"Kalau kebutuhan (CPO) dalam negeri belum tercukupi jangan ekspor dulu," ujar dia.
Deru pun mengancam kepada para produsen dan distributor minyak untuk mencari cara sampai akhir bulan agar harga minyak goreng dapat kembali stabil.
"Kalau harga minyak goreng naik yang paling terpengaruh adalah masyarakat berpenghasilan rendah. Makanya saya minta distributor dan produsen segera memikirkan solusi," jelas dia.
Baca Juga: Gubernur Sumsel Kenang Sosok Johan Anuar Sebagai Pria Ramah