TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kecepatan Pengguna Tol Kayuagung-Lampung Dibatasi 100 Km per jam

Dalam tiga hari sekali selalu ada satu kejadian kecelakaan

Ruas Tol Tebangi Besar - Pematang Panggang - Kayuagung (IDN/istimewa)

Palembang, IDN Times - Kepala Cabang Tol Kayuagung-Terbanggi Besar, Yoni Satyo mengimbau, bagi semua pengguna jalan Tol Kayuagung - Pematang Panggang dan Terbanggi Besar, agar dapat memacu kendaraannya sesuai batas maksimal yang ditentukan yakni 60 sampai 100 kilometer per jam.

Yoni melanjutkan, pembatasan itu untuk menghindari jika sewaktu-waktu terjadi slip atau hal yang tidak diinginkan, seperti pecah ban.

"Bagi pengendara yang mengalami masalah pada kendaraannya, usahakan untuk tetap tenang dan jangan mengerem mendadak dan membanting setir, biasanya kecelakaan itu terjadi kalau kendaraan sudah di atas kecepatan normal," ujar Yoni Satyo, saat dihubungi IDN Times, via telepon seluler (ponsel), Kamis (19/12).

1. Kecelakaan yang terjadi di ruas Kayuagung-Terbanggi Besar akibat pengemudi mengantuk

Rest area sementara disediakan selama Operasi lilin (IDN Times/Rangga Erfizal)

Yoni mengatakan, sejauh ini ruas tol Terbanggi Besar - Kayuagung sudah cukup sering terjadi kecelakaan, setiap tiga hari sekali ada saja satu kendaraan selip. Biasanya kecelakaan akibat human error, baik dari kendaraan maupun pengemudi yang mengantuk.

"Kecelakaan fatal sampai menyebabkan korban jiwa belum ada. Sejauh ini kami mencatat tiga hari sekali ada satu kejadian ringan. Biasanya selip karena pengendara tertidur," kata dia.

Baca Juga: Selama Nataru, Tol Ruas Palembang - Kayuagung Dibuka Fungsional

2. Pengelola sebar personel untuk pengamanan jalan tol dari pungli

Tol Pematang Panggang (IDN Times/Uni Lubis)

Yoni mengungkapkan, menjelang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini, pihaknya sudah menggandeng sejumlah instansi guna menanggulangi kecelakaan, hingga pungli. 

Untuk keamanan sendiri, sambung Yoni, pihaknya juga menyiapkan petugas jaga sebanyak 500 personel, petugas kesehatan 64 orang, patroli jalan raya 40 personel, marinir 30 personel, Angkatan Laut 10 personel. Semuanya di sebar untuk mengamankan wilayah-wilayah rawan.

"Untuk kendaraan, ada mobil patroli 15 unit, ambulans  8 unit, mobil derek 23 unit , rescue 4 unit, PJR 10 unit, semuanya ditempatkan di dua rest area," ungkap dia.

Berita Terkini Lainnya