TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Penamparan Siswa Oleh Kepala Sekolah Berakhir Damai

Wali murid sepakat damai dan mencabut laporan di polisi

Video dugaan kekerasan di SMA 1 Pemulutan Selatan Ogan Ilir (Dok: ist)

Palembang, IDN Times - Dinas Pendidikan Sumatra Selatan (Disdik Sumsel) menurunkan Pengawas Wilayah Ogan Ilir (OI) untuk mediasi kasus Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pumulutan Selatan yang menampar para muridnya. Pengawas wilayah memanggil wali murid dan kepala sekolah, dan mengajak mereka membahas kasus tersebut.

"Setelah duduk bersama sudah didapatkan hasil damai. Wali kelas, wali murid, dan guru telah saling memaafkan," ungkap Pengawas Wilayah OI, Candra Dewi, Selasa (20/9/2022).

Baca Juga: Kepsek SMA Kumpulkan Siswa Sekelas; Disuruh Jongkok Lalu Ditampar 

Baca Juga: PDAM Tirta Musi Palembang Janjikan Keringanan Tarif 15 Ribu Pelanggan

1. Kejadian serupa diharap tidak terulang

ilustrasi kekerasan pada anak/perempuan (IDN Times/Nathan Manaloe)

Menurut Dewi, kasus ini akan menjadi pelajaran dan introspeksi semua pihak agar tak menyelesaikan permasalahan dengan emosi. Dirinya berharap kasus kekerasan tak lagi terjadi di dunia pendidikan.

"Ini jadi bahan introspeksi bagi guru khususnya di SMAN 1 Pemulutan Selatan," kata dia.

2. Pengakuan siswa korban tamparan kepala sekolah

Ilustrasi Kekerasan pada Anak (IDN Times/Sukma Shakti)

Sebelumnya video seorang Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pemulutan Selatan OI yang menampar para siswi viral di media sosial. Video pendek berdurasi enam detik tersebut memperlihatkan Kepala Sekolah menampar wajah para siswa di pinggir lapangan.

Terkait penamparan itu, 32 orang dikumpulkan di pinggir lapangan. Mereka diminta berjongkok dan ditampar satu per satu. Kasus ini bermula dari laporan siswa yang merokok di dalam kelas. Namun saat sang guru mengonfirmasi hal tersebut, tak ada satu pun siswa yang berani mengungkapkan siswa perokok tersebut.

"Kalau saya benar-benar tidak tahu siapa yang merokok. Tapi kami satu kelas kena hukuman semua. Saya keberatan karena tidak tahu apa-apa," ungkap seorang siswa, Jumat (16/9/2022) lalu.

Baca Juga: Marah Diajak Cerai, Suami Bacok Istrinya Saat Mediasi

Berita Terkini Lainnya