TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gubernur Sumsel Akui Teror Harimau Pengaruhi Turunnya Jumlah Wisatawan

Berita tentang harimau dinilai tak perlu dibesar-besarkan

Gubernur Sumsel, Herman Deru (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times -Usai berkunjung langsung ke Kota Pagaralam, Gubernur Sumsel, Herman Deru mengakui, kalau dampak dari munculnya Harimau Sumatera di kawasan tersebut, sangat berdampak pada sektor wisata. 

Masyarakat mulai kehilangan mata pencarian dari kasus Harimau Sumatera ini. Jadi beda keresahan kita, dan keresahan orang di sana (Pagaralam). Mereka bukan resah karena harimaunya, tapi pengunjungnya yang berkurang," ujar Herman Deru, Jumat (27/12).

1. Berita tentang munculnya harimau tak perlu dibesar-besarkan

Ilustrasi Harimau (Joshua Lee/Unsplash)

Menurut Herman Deru, akhir-akhir ini media terlalu membesar-besarkan persoalan harimau. Bahkan, dia meminta kepada semua pihak untuk tidak membuat gaduh terhadap persoalan ini. 

"Saya melihat ini sesuatu yang gak layak lah di besar-besarkan (harimau)," kata dia.

Baca Juga: Munculnya Harimau Sumatera Jadi Alasan Lesunya Wisata Pagaralam 

2. Herman Deru meminta penambahan batas wilayah hutan lindung yang bisa diketahui warga

Peta jejak harimau di Sumsel dari data BKSDA Sumsel/IDN Times/Istimewa

Herman Deru mengungkapkan, agar masyarakat tidak lagi masuk ke habitat harimau, maka sosialisasi kepada masyarakat perlu digencarkan. Karena harimau itu tidak pernah masuk habitat manusia. Permasalahannya, mengapa manusia ini tidak tahu mana batas hutan lindung dan perkebunan mereka. 

"Karena tempat itu memang habitatnya harimau, jadi tak sejengkal tanah pun harimau keluar. Mungkin warga tidak tahu mana batasnya, karena gak ada batas alam, batas kawasan (hutan lindung). Saya sudah bicara dengan Kementerian Kehutanan, agar tulisan-tulisan terkait batas kawasan diperbanyak," ungkap dia.

Berita Terkini Lainnya