Distribusi Pupuk Subsidi di Sumsel Tersendat, Ini Penyebabnya
Pupuk bersubsidi baru tersalurkan 30 persen ke petani
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumatera Selatan (PTPH Sumsel), R Bambang Pramono, mengakui ada kelangkaan pupuk bersubsidi dari alokasi pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian.
Kelangkaan ini disebabkan oleh jumlah alokasi pupuk yang terbatas dari pusat, atau jumlah permintaan tak sebanding dengan penyalurannya.
"Jumlah alokasi pupuk dari pusat untuk Sumsel ada 24 juta ton. Sedangkan penyalurannya sejauh ini baru 9 ton, atau 30 persen dari pupuk bersubsidi," ungkap Bambang, Sabtu (13/11/2021).
Baca Juga: Polda Sumsel Sita 30 Ton Pupuk Tanpa Izin Edar
1. Akui pupuk subsidi lambat dialokasikan
Sebanyak 24 juta ton pupuk bersubsidi itu dialokasikan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021. Menurut Bambang, pihaknya hanya menunggu pemerintah pusat agar segera menyalurkan pupuk bersubsidi mengingat akan memasuki musim tanam.
"Lambatnya penyaluran pupuk ini mengakibatkan kelangkaan di tingkat petani. Banyak yang tidak kebagian pupuk bersubsidi," jelas dia.
Bambang mencatat, alokasi pupuk 2021 untuk jenis urea sejauh ini baru tersalurkan 81.216 ton dari alokasi 139.279 ton. Sedangkan untuk NPK baru 82.959 ton dari permintaan sebanyak 638,16 ton.
Baca Juga: Petani dan Nelayan di Sumsel Diminta Waspadai Hujan Intensitas Tinggi