10 Ribu Lahan Kritis di Sumsel Direhabilitasi Tahun 2021
Dishut Sumsel catat banyak alih fungsi untuk kopi dan sawit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Dinas Kehutanan Sumatra Selatan (Dishut Sumsel) mencatat ada 733 ribu hektare (ha) hutan dalam keadaan kritis dan sangat kritis. Fakta itu disebabkan perambahan, sehingga diperlukan upaya penanaman kembali untuk mengembalikan fungsi hutan.
"Beberapa kawasan sudah dilakukan penanam kembali atau rehabilitasi. Bahkan tahun ini kami akan melakukan rehabilitasi 10 hektare lahan kritis di Sumsel," ungkap Kepala Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Kabid RHL) Dishut Sumsel, Sutomo, Selasa (26/1/2021).
Baca Juga: Deforestasi Marak di Sumsel, 37.170 Ha Hutan Rusak Sepanjang 2019-2020
1. Banyak masyarakat merambah hutan berharap dapat izin
Perambahan hutan umumnya terjadi akibat penanaman kopi dan sawit. Menurutnya, kebanyakan hutan yang dialihfungsikan tersebut berada di kawasan hulu Sumsel atau perbukitan. Perhutanan sosial memicu masyarakat untuk mengakses dan mengelola hutan.
"Ini pola dari Kementerian bagaimana memberikan akses masyarakat serta mengelola hutan tanpa harus mengusirnya. Tapi masyarakat merambah dulu," jelas dia.
Baca Juga: Dishut Sumsel: 733 Ribu Ha Hutan Kritis dan Rusak