TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PAD Ditarget Rp60 M, Dinas Pariwisata Palembang Gandeng Konten Kreator

Wacanakan program baru untuk merealisasikan target

Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Isnaini Madani (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Isnaini Madani menyampaikan, pihaknya diberi target pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp60 miliar untuk tahun 2020 ini.

Satu cara untuk merealisasikan target tersebut, sambung dia, dengan merencanakan gebrakan program baru.

"Angka tersebut bukanlah kecil. Untuk mencapai target itu, salah satunya dengan mendatangkan wisatawan ke Palembang, dengan mencoba melibatkan konten kreator," ujar dia, Kamis (16/1).

1. Memanfaatkan kalender even yang telah disusun Pemkot Palembang

Suasana Kota Palembang di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Isnaini mengungkapkan, pihaknya juga akan memanfaatkan kalender even yang sudah ada untuk mempromosikan kota, agar para pengunjung ikut mendongkrak tingkat wisatawan ke Palembang.

"Saat ini kita sedang mencari konten kreator yang mau membantu mempromosikan potensi pariwisata. Apalagi sudah ada 100 even yang bakal dilaksanakan sepanjang tahun ini," ungkap dia.

Baca Juga: Dinas Pariwisata Palembang Klaim Mampu Sumbang PAD Rp200 Miliar

2. Dinas Pariwisata Palembang buka bagi para konten kreator untuk bergabung

Jembatan Ampera Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Isnaini menerangkan, untuk saat ini sudah ada 49 channel konten kreator yang tergabung dalam komunitas Dinas Pariwisata Palembang. Namun masih akan di data lagi, karena pelibatan konten kreator ini terbuka untuk umum. 

"Silakan tunjukkan melalui instagram dinas pariwisata atau langsung ke kantor, untuk mengetahui syarat lebih lanjut. Kami juga lagi mencari komunitas seni. Kami memang butuh anak muda kreatif untuk mempromosikan. Kami akan mengumpulkan karya-karya terbaik dalam channel khusus dispar," terang dia.

Syarat utama konten kreator ini, sambung dia, paling tidak memiliki kemampuan merekam video, mempunyai alat pribadi seperti kamera atau smartphone untuk mengambil gambar, hingga mampu mengedit video dengan menarik.

"Hasil rekaman yang bagus akan dipilih. Saya juga akan lihat potensinya dan tinggal lagi dikembangkan melalui kerja sama dengan pemerintah," sambung dia.

Berita Terkini Lainnya