TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

DLHK Palembang Akui Bakal Kesulitan Angkut Sampah di Musim Hujan

Sampah rumah tangga masih dominan

Kepala DLHK Palembang, Alex Fernandus (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang mengakui bakal kesulitan mengangkut sampah dari berbagai tempat akibat musim hujan. Apalagi sampah yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Kepala DLJK Palembang, Alex Fernandus menjelaskan, alat berat bakal menerima beban lebih ketika mengangkut sampah keluar dari genangan air.

"Musim hujan susah angkut sampah karena pengolahan alat berat di TPA rentan angkut sampah yang menyerap banyak air. Sehingga memperlambat operasional," ujar Alex, Selasa (24/11/2020).

Baca Juga: Mal dan Minimarket Palembang Diminta Angkut Sampah Sendiri Tahun Depan

1. Genangan air pengaruhi mobilitas kendaraan

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Menurutnya, kondisi hujan yang membuat genangan air di jalan berdampak terhadap keterlambatan jadwal pengangkutan sampah di titik-titik pengambilan kotak sampah, atau dari sejumlah pasar di Palembang.

"Biasanya cepat kalau tidak hujan, karena saat hujan seperti kita tahu mobilitas kendaraan agak sulit," kata dia.

2. DLHK Palembang bisa angkut 1.200 ton sampah dalam sehari

Sampah Medis di TPA (Dok. KPNas)

Meski daya beli masyarakat berkurang selama masa pandemik COVID-19, namun volume sampah di Palembang tidak menunjukkan penurunan signifikan. Bahkan volume sampah di TPA dalam sehari bisa mengangkut 1.200 ton.

"Yang masih dominan ya sampah rumah tangga. Tapi pengangkutan jumlah ini masih dikategorikan stabil," timpalnya.

3. DLHK bekerja sama PUPR tekan jumlah sampah di Palembang

ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Alex melanjutkan, upaya menekan jumlah sampah rumah tangga dan mempercepat operasional pengangkutan selama musim hujan, pihaknya juga bekerja sama Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Bantu kita untuk membersihkan sampah yang sering menyumbat siring dan saluran air. Kita rutin membersihkan sampah, tapi sampah yang dibuang masyarakat terbawa air di siring dan jadi tersumbat ke parit," jelas dia.

Baca Juga: Mengunjungi TK Junjung Birru Palembang, Bayar SPP Pakai Sampah!

Berita Terkini Lainnya