TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

518 Warga Sumbar Eks NII Berikrar Setia ke NKRI dan Pancasila

Kapolda Sumbar ultimatum hingga 20 Mei 2022

pencabutan ba'iat 518 warga sumbar yang terpapar paham radikal kelompok NII. Doc. IDN

Padang, IDN Times - Densus 88 Antiteror Mabes Polri kembali melanjutkan program deradikalisasi kepada ratusan warga Sumatra Barat (Sumbar), Jumat (29/4/2022). Warga tersebut terpapar paham radikal dari jaringan atau kelompok Negara Islam Indonesia (NII)
 
Kegiatan deradikalisme didukung Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) di Gedung Suri Maharadjo Dirajo. Pencabutan baiat dan pengucapan ikrar kembali setia kepada NKRI dan Pancasila itu diikuti sebanyak 518 warga.

Baca Juga: Ratusan Mantan Anggota Teroris NII di Dharmasraya Kembali ke NKRI 

1. Berasal dari delapan wilayah

Peta Sumatra (Dok. sejarah-negara.com)

Menurut Kapolda Sumbar, Irjen Pol Teddy Minahasa, ke-518 warga yang terkonfirmasi terpapar paham radikal jaringan NII berasal dari delapan wilayah, yakni Kota Padang, Kabupaten Tanah datar, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Agam, Kota Payakumbuh, Limapuluh Kota, dan Kabupaten Sijunjung.
 
“Dari lubuk hati paling dalam, saya apresiasi dan sampaikan rasa haru serta penghargaan setinggi-tingginya atas kesadaran saudara untuk kembali ke NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945,” kata Teddy, Jumat (29/4/2022).
 

2. Ultimatum hingga 20 Mei

Kapolda Sumatra Barat Irjen Pol Teddy Minahasa. Doc. IDN Times

Menurut Teddy, dirinya percaya dan meyakini jika ke-518 warga tersebut sudah disesatkan dan dibujuk untuk meyakini paham radikal dari kelompok NII. Ia pun memberi ultimatum kepada warga Sumbar yang terpapar paham NII agar segera mencabut baiat dan mengucapkan sumpah setia kepada NKRI dan Pancasila hingga 20 Mei mendatang.

“Saya apresiasi kepada yang sudah mencabut baiat. Saya imbau bagi yang belum segera mencabut baiat dan berikrar. Batas waktunya 20 Mei mendatang. Jika tidak, maka saya akan tegakkan hukum negara sekeras-kerasnya,” tegasnya.

Baca Juga: Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Tegaskan Daerahnya Bukan Basis NII

Berita Terkini Lainnya