Barantin Sumbar Musnahkan Buah dan Daging Ilegal Tanpa Dokumen Lengkap
- Balai Karantina Sumbar memusnahkan komoditas ilegal hasil sitaan Bea dan Cukai sepanjang tahun 2025.
- Komoditas tersebut tidak memiliki dokumen lengkap, termasuk dokumen laboratorium, dan akan dimusnahkan setiap tiga bulan sekali.
- Jenis komoditas yang banyak disita meliputi buah-buahan, daging babi, dan berasal dari Malaysia, China, Italia, Singapura, dan negara lainnya.
Padang, IDN Times - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Barantin) Sumatra Barat (Sumbar) memusnahkan berbagai macam komoditas ilegal yang dibawa penumpang sepanjang 2025.
"Ini merupakan barang hasil sitaan yang dilakukan bersama Bea dan Cukai sejak Januari hingga pekan pertama April 2025," kata Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sumbar, Ibrahim saat melakukan pemusnahan di Padang, Rabu (23/4/2025).
Ia mengatakan, komoditas yang dimusnahkan tersebut merupakan komoditas yang dibawa dari luar negeri tanpa adanya dokumen-dokumen lengkap.
1. Lakukan penahanan komoditi tidak layak
Ibrahim mengungkapkan, komoditi yang ditahan oleh pihak Balai Karantina tersebut merupakan komoditi yang tidak memiliki dokumen dari laboratorium.
"Jika tidak memiliki dokumen, maka akan kami tahan. Jika dalam waktu tiga hari tidak diurus, maka akan kami sita dan kami lakukan pemusnahan," katanya.
Ia mengatakan, komoditi yang ditahan tersebut akan dimusnahkan setiap tiga bulan sekali dengan cara menguburnya di dalam tanah. Sebelum dikubur, komoditi tersebut akan dibakar dan disiram menggunakan disinfektan.
"Penyiraman disinfektan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya virus atau bakteri yang ada di dalam komoditi tersebut," katanya.
2. Kebanyakan komoditi buah
Ibrahim mengungkapkan, komoditi yang banyak disita oleh Balai Karantina adalah jenis buah mulai dari jeruk, anggur, apel, dan beberapa jenis buah lainnya.
"Ada juga jenis daging babi yang kami amankan dan tidak memiliki dokumen kelaikan dan bebas dari berbagai penyakit," katanya.
Menurutnya, kebanyakan komoditi tersebut dibawa oleh orang pribadi yang diperuntukkan untuk oleh-oleh dan dimasukkan ke dalam koper bersama pakaian.
3. Berasal dari China hingga Italia
Ibrahim mengatakan, untuk asal negara dari komoditi yang dimusnahkan kebanyakan berasal dari Malaysia dan beberapa negara lainnya yang sering dikunjungi warga Sumatra Barat.
"Ada juga yang berasal dari China, Italia, dan beberapa negara lainnya seperti Singapura dan beberapa negara di Asia Tenggara lainnya," katanya.
