Rekonstruksi Pembunuhan Nia, Polisi Ganti Korban dengan Boneka

- Polisi menggunakan boneka sebagai pengganti korban Nia Kurnia Sari dalam rekonstruksi kasus pembunuhan dan pemerkosaan.
- Boneka tersebut disesuaikan berat badannya dengan korban, dan ratusan personel turun untuk melakukan pengamanan dalam rekonstruksi.
- Kasus dugaan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Nia Kurnia Sari bermula saat dia ditemukan terkubur tanpa busana di perkebunan warga, tersangka berhasil ditangkap setelah 11 hari pengejaran.
Padang Pariaman, IDN Times - Kepolisian Resor (Polres) Padang Pariaman gunakan boneka untuk pemeran pengganti gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari pada saat pelaksanaan rekonstruksi kasus dugaan pembunuhan dan pemerkosaan.
Diketahui, rekonstruksi kasus dugaan pembunuhan tersebut dilaksanakan, Senin (7/10/2024) di Tempat Kejadian Perkara (TKP) terjadinya tindak pidana.
1. Gunakan boneka

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Faisol Amir mengungkapkan, pihaknya menggunakan boneka untuk menggantikan korban setelah diikat oleh tersangka. "Ya, kami menggunakan boneka untuk menggantikan sosok korban setelah dicegat oleh tersangka," katanya.
Meskipun digantikan dengan boneka, pihaknya menyesuaikan berat boneka tersebut dengan berat badan korban Nia Kurnia Sari. "Kita menggunakan berbagai bahan untuk bisa menyesuaikan berat badannya tersebut," katanya.
2. Libatkan ratusan personel

AKBP Faisol Amir mengungkapkan bahwa pihaknya menurunkan ratusan personel dalam rekonstruksi tersebut.
"Untuk personel yang dilibatkan sebanyak 600 lebih untuk melakukan pengamanan ini," katanya.
Ia mengungkapkan bahwa ratusan personel yang diturunkan tersebut akan mengamankan titik-titik yang sudah ditunjuk.
"Tim kami bagi untuk melakukan pengamanan di 8 titik yang sudah kami tentukan," katanya.
3. Kasus Pembunuhan dan Pemerkosaan Nia Kurnia Sari

Kasus dugaan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan ditemukan terkubur tanpa busana di perkebunan warga berawal pada (8/09/2024) silam.
Gadis yang dikenal sangat sopan dan peduli terhadap kekuarganya itu diketahui menghilang 2 hari sebelum jasadnya ditemukan. Kepolisian sempat kewalahan mengejar tersangka diketahui bernama Indra Septiarman (27).
Bahkan Polda Sumbar sampai turun tangan dan pembentukan tim khusus dilakukan untuk bisa membekuk tersangka yang kala itu melarikan diri ke arah hutan. Setelah 11 hari melakukan pengejaran, tim gabungan yang dibentuk akhirnya bisa menangkap tersangka di sebuah rumah kosong di Kecamatan 2X11 Kayu Tanam, Kamis (19/9/2024) lalu.