HUT ke-75 Polri, Kapolda Sumsel: Karhutla Masih PR Bersama

Palembang, IDN Times - Polda Sumatra Selatan (Sumsel) memperingati hari jadi ke-75 Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Kapolda Sumsel, Irjen Pol Prof Eko Indra Heri mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan.
Beberapa PR tersebut yakni pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), agar kerusakan ekosistem dan keragaman hayati di Bumi Sriwijaya dapat dicegah.
"Tentu untuk mencegah karhutla kita harus bekerja bersama, mempersiapkan pencegahan mulai dari sekarang, jangan sampai nanti terlambat," ungkap Eko, Kamis (1/6/2021).
1. Status darurat karhutla di Sumsel jadi acuan

Eko menjelaskan, penanganan karhutla di Sumsel sudah dibicarakan sejak lama. Pihaknya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) berupaya mencegah karhutla dengan membuat status Darurat Karhutla lebih awal.
"Acuan kita status darurat Karhutla yang dikeluarkan oleh Gubernur Sumsel. Kita bersama terus mengedukasi masyarakat hingga menindak pelaku yang sengaja melakukan pembakaran lahan," ujar dia.
2. Kapolda Sumsel minta maaf ke masyarakat Sumsel

Pada HUT ke-75 Polri, Eko juga meminta maaf kepada masyarakat Sumsel. Menurutnya, masih ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Pihaknya merasa dalam pelayanan ke masyarakat masih belum maksimal.
"Kita meminta maaf belum bisa melayani masyarakat Sumsel. Kita ingin lebih baik lagi ke depan," jelas dia.
3. Gubernur berharap sinergitas Polda dan Pemda terus berjalan

Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, perlu koordinasi lebih intens antara Polda Sumsel dan Forkompinda untuk menciptakan keamanan dan pelayanan maksimal bagi masyarakat Sumsel.
"Sesuai motonya Polri transformasi presisi, kita harap akan ada keseimbangan dalam segala hal. Ke depan, pelayanan (Polda Sumsel) dapat lebih tepat," jelas dia.
4. Karhutla menjadi PR bersama

Sedangkan untuk penanganan Karhutla, pihaknya sangat berterima kasih Polda Sumsel dan jajaran kepolisian di daerah yang selalu cepat tanggap bersama-sama mencegah karhutla.
"Kita tahu ada dua aplikasi milik Polri yakni Lancang Kuning dan Songket. Ini bisa memantau hotspot secara cepat agar kita bisa segera menangani karhutla," tutup dia.