Kematian Josi di Jepang Dirahasiakan ke Neneknya di Sumbar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Padang, IDN Times - Ardines tante kandung dari Josi Putri Cahyani (23) pelajar asal Korong Lancang, Nagari Aur Malintang Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar) yang menjadi korban pembunuhan di Jepang, menyebut jika kabar kematian keponakannya itu masih dirahasiakan dari sang Nenek.
Bahkan kata Ardines, pihak keluarga besar meminta warga agar tidak melayat ke rumah duka. Kondisi itu terpaksa dilakukan agar sang nenek yang memiliki hubungan emosional dengan Josi tidak terpukul. Apalagi mengingat sang nenek memiliki riwayat sakit jantung.
"Nenek Josi akan sangat terpukul jika mendapat kabar cucunya telah meninggal. Pihak keluarga merahasiakan itu dulu, mengingat neneknya memiliki riwayat sakit jantung," kata Ardines, Senin (28/8/2023).
Baca Juga: Curhat Ibu Joshi Pelajar Asal Sumbar yang Tewas Dibunuh di Jepang
1. Bendera hitam pun tidak dipasang
Selain meminta warga tidak melayat sementara waktu, situasi di rumah duka Josi juga tak seperti pada umumnya ketika ada yang meninggal. Seperti bendera hitam sebagai tanda sedang berkabung, sengaja tidak dipasang di kediamannya.
"Di dalam rumah ini saja duduk (neneknya)," ujar Ardines.
Baca Juga: Pelajar Sumbar Sempat Minta Tolong Sebelum Kehilangan Nyawa di Jepang
2. Josi dirawat sang nenek sejak usia 2 tahun
Ardines menceritakan, Josi dikenal sangat dekat dengan neneknya yang telah menginjak usia 70 tahun. Sejak umur 2 tahun, Josi dirawat dan dibesarkan neneknya karena kedua orangtua Josi sudah berpisah dan pergi merantau sejak Josi berusia 2 tahun.
"Ibunya berangkat ke Malaysia, sedangkan ayahnya di Jakarta. Sudah lama Josi tak bertemu dengan ibunya, terakhir kali pada 2009 silam. Sejak kecil dirawat dan dibesarkan neneknya, jadi neneknya belum tahu kalau Josi sudah meninggal," kata Ardines.
3. Rencana dimakamkan di samping rumah
Ardines bilang, area kebun yang berada tepat di samping rumah Josi kini sudah mulai dibersihkan. Jenazah Josi akan dimakamkan di tempat tersebut. Agar tak dicurigai oleh sang nenek, lagi-lagi pihak keluarga harus mencari alasan lain kenapa kebun itu dibersihkan.
"Ibu dan ayah Josi bakal pulang ke kampung saat jenazah sampai di kampung halaman. Pada momen itulah nantinya kabar meninggal Josi baru diberitahu kepada neneknya. Saat ini, nenek Josi bertanya kepada keluarga apakah cucunya sudah ditemukan. Kami sebelum itu juga telah memberikan isyarat, amak (nenek) buruk baiknya nanti harus menerima,"tutupnya.
Baca Juga: Keluarga Pelajar Indonesia yang Tewas di Jepang Tak Tinggal di Sumbar