TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pedagang di Jambi Minta Pengetatan PPKM Level 4 Tidak Diperpanjang

Para pedagang membuang sayuran karena tidak laku dan busuk

Pedagang sayuran di Pasar Angso Duo Kota Jambi (IDN Times)

Jambi, IDN Times - Pedagang di Pasar Angso Duo mengeluhkan sepinya pembeli selama pengetatan PPKM Level 4 dan penyekatan wilayah. Mereka berharap pemerintah tak memperpanjang pengetatan PPKM Level 4.

"Saya minta tolong kepada pemerintah agar PPKM ditiadakan. Kasihan kami rakyat kecil, bisa balik modal saja alhamdulillah," kata Ani, pedagang sayur di Pasar Angso Duo, Sabtu (28/8/2021).

Baca Juga: 100 Orang di Kota Jambi Kena Sanksi Akibat Melanggar PPKM

1. Pedagang sayur sulit habiskan jualan

Pedagang sayur di Pasar Angso Duo Jambi (IDN Times)

Biasanya, Ani bisa menghabiskan sepuluh kotak cabai per hari. Namun sekarang satu kotak saja sulit dijual. Ani berkeyakinan jika PPKM Level 4 tidak diperpanjang, kondisi Pasar Angso Duo kembali normal dan ramai pembeli.

"Kalau tidak laku, sayuran busuk dan akhirnya dibuang ke tempat sampah," jelasnya.

2. Penghasilan pedagang sayur menurun

Sayuran di Pasar Angso Duo Jambi (IDN Times)

Hal senada disampaikan Yandi, pedagang sayur di Pasar Angso Duo. Pendapatannya  selama masa pandemik selalu menurun. Dirinya hanya bisa mendapatkan 20 persen jika dibandingkan sebelum masa pandemi.

Ditambah pengetatan PPKM Level 4 yang diberlakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi selama  23-29 Agustus 2021, dagangannya semakin sulit dijual. Cabai dagangannya pun tampak tidak segar lagi, sebagian mulai menghitam. Bahkan ada yang sudah benar-benar busuk.

3. Pedagang terpaksa membuang sayur yang tidak laku

Pedagang sayur di Pasar Angso Duo Jambi (IDN Times)

Tidak hanya cabai milik Yandi, tapi juga sayuran dari pedagang lain terlihat berceceran di sepanjang pinggir Pasar Angso Duo itu karena dibuang.

Sampah sayuran tersebut sebelumnya diharapkan bisa dibeli. Namun karena terlalu lama menunggu, banyak yang sudah membusuk sehingga terpaksa dibuang.

"Pembeli hampir tidak ada, bagaimana nasib kami ini. Orang mungkin takut ke pasar," katanya.

Baca Juga: Perjuangan Bu Komariah Membangun Mimpi Siswa SD Filial di Banyuasin

Berita Terkini Lainnya