Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kobar Kibar Koperasi Merah Putih, Pionir di Desa Sukodadi Palembang

IMG-20250717-WA0019.jpg
Koperasi Merah Putih Sukodadi Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Intinya sih...
  • Koperasi Merah Putih di Desa Sukodadi Palembang menyelesaikan renovasi bangunan untuk siap operasional pada 21 Juli 2025.
  • Koperasi ini merupakan koperasi pionir di Palembang dan berperan dalam mendampingi dan menciptakan SDM bermanfaat serta digitalisasi ekonomi daerah.
  • Anggota koperasi dapat membeli produk pangan, pertanian, LPG, dan mendapatkan edukasi keuangan dari perbankan dengan sistem PPOB.

Palembang, IDN Times - Terik panas matahari tak menyurutkan semangat anggota Koperasi Merah Putih di Desa Sukodadi menyelesaikan tahap akhir renovasi bangunan. Tetes keringat dan cat dinding yang menempel di pakaian jadi tanda tim koperasi itu mengobarkan semangat untuk mengejar target penyempurnaan revitalisasi bangunan.

Harus siap operasional pada 21 Juli 2025, masyarakat sekitar berbondong-bondong menuntaskan segala pekerjaan rumah yang belum usai. Kira-kira 3-4 orang bergantian mengecat dinding semen yang polos. Warna merah dan putih adalah simbol dan karakter khas program Presiden Prabowo Subianto ini.

1. Koperasi Sukodadi adalah percontohan dari total 107 kelurahan di Palembang

Tiba sekitar pukul 11:00 WIB di lokasi koperasi, IDN Times langsung disambut hangat warga sekitar sana. "Ada perlu apa mba?," tanya salah satu penduduk Desa Sukodadi. Saat itu, IDN Times memang sengaja datang ke Koperasi Kelurahan Merah Putih untuk melihat sudah sampai mana persiapan selesai.

Koperasi tersebut merupakan pionir di Palembang. Selain perdana diresmikan oleh pemerintah setempat dan pihak kementerian pada 16 Juni lalu, koperasi di Sukodadi adalah koperasi percontohan dari total 107 kelurahan yang ada di Bumi Sriwijaya.

Nanang Taat Suyudana, pria keturunan Jawa sekaligus ketua RT di Desa Sukodadi merupakan pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan koperasi. Kata Nanang, hal vital dalam menggerakkan koperasi ini adalah edukasi ke masyarakat, bahwa koperasi bukan rentenir bukan hanya untuk simpan pinjam saja. Tapi jadi wadah silaturahmi, serta rumah pertama untuk membangun ekonomi wilayah menjadi lebih baik.

"Koperasi ini memiliki banyak manfaat. Punya peran dalam mensejahterakan masyarakat," katanya di sela obrolan bersama IDN Times, Kamis (17/7/2025).

Secara umum, pembentukan koperasi merah putih bermula dari musyawarah desa atau kelurahan yang kemudian membentuk kepengurusan. Selanjutnya setelah semua tersusun, tujuan koperasi ini hadir untuk mendampingi dan menciptakan SDM bermanfaat. Sebelumnya, koperasi harus sudah mendapatkan izin hukum dan memiliki akta notaris untuk legalitas kepengurusan dalam tubuh koperasi.

Bukan hanya untuk menggerakkan ekonomi di daerah sekitar koperasi, kehadiran program nasional ini agar digitalisasi juga menyentuh daerah pinggir kota. Koperasi Merah Putih dilengkapi dengan sistem manajemen digital berbasis web untuk pencatatan keuangan, transaksi, laporan, dan keanggotaan. Tujuan dari sistem digital agar ada transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan koperasi lebih mudah.

2. Koperasi Merah Putih Sukodadi siap operasional 21 Juli 2025

IMG_20250717_185635.jpg
Ketua Koperasi Merah Putih Sukodadi, Nanang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Mondar-mandir masyarakat di sana bergantian keluar dan masuk bangunan. Kulu kilir warga Sukodadi beraktivitas di koperasi. Ada yang sibuk mencatat data, fokus sosialisasi masyarakat, hingga aktif mengangkat telepon berdering yang sesekali berbunyi.

"Maklum ya, kami sedang menyempurnakan koperasi ini," ucap Nanang sambil mengecek sudah sejauh mana koperasi siap operasional.

Sebelum ditinjau kembali oleh pejabat daerah, koperasi ini sudah harus menyediakan produk pangan, seperti beras dan minyak goreng. Termasuk bahan pertanian seperti pupuk yang didistribusi langsung dari Pupuk Indonesia. Tak lupa, koperasi ini juga menyediakan LPG atau gas melon yang disalurkan oleh Pertamina.

Bahkan, koperasi ini juga didampingi perbankan. Kebetulan BNI merupakan mitra Koperasi Merah Putih Sukodadi Palembang. Peran perbankan ini untuk mengedukasi masyarakat terkait mekanisme keuangan koperasi dengan sistem Cash Management atau layanan perbankan yang memungkinkan instansi mengelola transaksi keuangan secara online dan realtime melalui platform digital.

"Jadi Jumat (18/7/2025) sore produk untuk isi koperasi sudah masuk ke sini. Tanggal 21 Juli, pemkot Insyallah ke sini lagi dan ini siap operasional dan launching (koperasi merah putih perdana di Palembang," lanjut Ketua RT Sukodadi ini.

3. Tercatat sudah ada 60 anggota Koperasi Merah Putih Sukodadi

IMG_20250717_185702.jpg
Koperasi Merah Putih Sukodadi Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Melihat progres kesiapan Koperasi Merah Putih, sejauh ini koperasi Sukodadi sudah siap 80 persen. Selain mengejar pewarnaan cat dinding, koperasi ini juga tinggal menunggu produk masuk hingga penyempurnaan digitalisasi. Karena sistem mekanisme koperasi juga menerapkan jaringan online pakai aplikasi.

"Sudah ada 60 anggota kita, termasuk anggotanya sudah ada yang punya usaha seperti budidaya ikan dan budidaya jamur," jelasnya.

Salah satu barang yang ditunggu masuk koperasi oleh masyarakat adalah beras SPHP dari Bulog dan minyak goreng dari Minyakita. Sebab katanya, harga yang dijual di koperasi lebih murah dari harga eceran tertinggi. Dia mencontohkan, harga beras di bawah Rp55 ribu per 5 kilogram dan harga minyak tidak sampai Rp12.500 per liter.

"Total di sini ada 21 ribu warga dari 6 ribu KK. Kami harap barang yang masuk koperasi ini lebih banyak. Karena kalau dilihat dari data, seperti beras hanya masuk dua ton. Jumlah ini kurang memadai untuk kebutuhan semua masyarakat di sini," ungkap Nanang.

Harapannya setelah siap operasional, lanjut dia, Koperasi Merah Putih Sukodadi bisa jadi wadah atau tempat konsolidasi berbagai pihak. Utamanya yang memiliki usaha dan telah bergerak. Karena dengan usaha dan bisnis yang sudah berjalan, secara tak langsung koperasi ini bisa memetakan otomatis siapa saja pihak yang bisa dirangkul.

"Jadi kita gali potensi yang sudah ada, lalu dikembangkan lagi lebih baik lewat jaringan koperasi ini. Inilah edukasi yang harus ditanamkan masyarakat, bahwa koperasi bukan bentuk simpan pinjam saja, bukan soal pinjaman berbunga," kata dia.

4. KTP dan KK jadi syarat utama untuk menjadi anggota Koperasi Merah Putih

IMG_20250717_185213.jpg
Koperasi Merah Putih Sukodadi Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sementara kata Yeni Hika, salah satu pengurus Koperasi Merah Putih sekaligus mitra dan anggota yang tergabung dalam koperasi menyampaikan, bagi masyarakat Desa Sukodadi, Kecamatan Sukarami, yang ingin tergabung. Syarat utama yang dipersiapkan untuk menjadi anggota adalah dokumen identitas diri.

"Pertama untuk sekali bayar, anggota harus bayar 50 ribu. Ini tanda jadi anggota, kemudian tiap bulan bayar 10 ribu. Ini iuran wajib agar koperasi berjalan. Semua orang di daerah sekitar, siapa saja bisa ikut (bergabung di koperasi). Tapi kami mengutamakan, yang merupakan UMKM. Syarat pendataan hanya bukti KTP dan KK," jelas Hika.

Setelah dokumen terpenuhi, data mitra koperasi ini kemudian tercatat secara online. Pasca input data, selanjutnya anggota mendapatkan edukasi dan literasi keuangan dari perbankan. Sosialisasi termasuk manajemen pengelolaan keuangan secara transparan. Anggota kemudian akan diarahkan untuk membuka rekening berdasarkan kerja sama perbankan yang sudah terjalin. Khusus di Koperasi Merah Putih Sukodadi, perbankan yang sudah kerjasama adalah BNI.

Menurut Perwakilan BNI Cabang Palembang, Agung Indra, peran perbankan dalam Koperasi Merah Putih Sukodadi ini adalah mengenalkan masyarakat terkait sistem PPOB. Sistem ini merupakan pembayaran online yang memanfaatkan fasilitas perbankan untuk memfasilitasi pembayaran berbagai tagihan, seperti tagihan listrik, air, telepon, dan lain-lain, serta pembelian pulsa dan token listrik.

"Mekanismenya sistem cash management," kata dia.

PPOB memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembayaran melalui bank yang ditunjuk oleh penyedia layanan, baik secara langsung di kantor cabang bank maupun melalui aplikasi atau platform online. Sistem ini memiliki korelasi dengan tujuan Koperasi Merah Putih. Yakni, memberdayakan masyarakat desa dengan berbagai kegiatan ekonomi seperti simpan pinjam, jual beli kebutuhan pokok, dan pengembangan potensi desa. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us