Psikolog Palembang Berbagi Tips Cara Anak Terhindar Seks Bebas

Palembang, IDN Times - Pergaulan bebas tak terlepas dari kasus seksual yang menyimpang dan melanggar norma sosial maupun agama. Faktor penyebab seseorang terseret pergaulan bebas pun beragam. Bahkan kini hari kasih sayang saat valentine, kerap dirayakan dengan seks bebas.
Tak jarang, banyak remaja yang sudah mengaggap seks bebas tidak lagi tabu. Sebagian dari mereka pun menilai seks bebas jadi gaya hidup dan tren sosial. Lalu, bagaimana cara agar anak muda dan remaja terhindar dari seks bebas?
1. Bangun hubungan komunikasi anak dan orangtua sedini mungkin

Psikolog Anak dari Rumah Sakit RK Charitas Palembang, Devi Delia mengatakan, ada beberapa tips dan cara mencegah anak terbebas dari pergaulan bebas. Namun paling penting adalah membangun pondasi dan benteng kedekatan antara orangtua dan anak. Sehingga, anak merasa dilindungi dan tidak haus kasih sayang.
"Studi kasus soal seksualitas ini kompleks sebenarnya, pembahasannya luas. Tapi yang harus dipahami untuk menjaga anak terhindar pergaulan bebas adalah start build relationship sedini mungkin dibina sejak awal," kata Devi saat dikonformasi IDN Times melalui sambungan seluler, Jumat (7/2/2025).
2. Jelaskan risiko pergaulan bebas sesuai usia dan pemahaman anak

Komunikasi pemahaman terkait reproduksi harus diedukasi sesuai pembahasan dan usia anak. Pendidikan seksual kata Devi, memang harus diajarkan kepada anak sejak masa sebelum puber. Bahkan jika perlu, lanjutnya dari pendidikan Sekolah Dasar (SD), harus sudah mulai dikenalkan bagaimana risiko serta akibat yang mereka tanggung jika terlibat seks bebas.
"Edukasi bisa kerjasama dengan sekolah, apalagi saat usia puber. Anak harus diberi edukasi mengenai perubahan apa saja yang mereka alami mulai dari fisik, kondisi kognitif dan keadaan sosial emosional," jelas dia.
Devi menjelaskan, anak wajib tahu bagaimana mereka tumbuh kembang hingga masa reproduksi aktif. Tujuannya, agar anak memahami penyebab fatal dari melakukan pergaulan bebas.
"Bisa diedukasi (seks bebas) kalau perempuan dari sebelum haid. Orang tua harus terbuka dan jangan menutup diri. Jelaskan dengan kalimat yang mereka pahami, tanpa menggunakan kiasan," katanya.
3. Ajarkan anak membuka diri, mulai dari orang tua yang tidak menutup rasa penasaran

Kemudian jika anak belum puber, jelas Devi, edukasi anak mulai dari orang tua yang tidak menutup rasa penasaran mereka. Apabila anak bertanya, jangan menolak untuk menjawab yang sebenarnya.
Sehingga lanjut Devi, anak tidak mencari informasi dari luar yang justru salah pemahaman dan malah jadi edukasi negatif.
"Jangan menutup pintu pertanyaan anak, supaya mereka tidak cari dari luar seperti sosial media yang belum tentu jawabannya tepat," jelas dia.
Devi berujar, ketika anak mulai usia remaja hal paling tepat agar anak muda terbebas dari seks bebas adalah jangan membuat anak merasa haus kasih sayang. Kemudian orangtua harus jadi rekan curhat dan jangan terlalu banyak larangan.
"Orang tua jangan banyak melarang saat remaja. Memang remaja banyak ulah ya, tapi maksud intinya, jangan buat komunikasi satu arah atau tidak ada komunikasi sama sekali. Jika komunikasi hanya satu arah, hanya dari orang tua, justru anak akan menutup diri dan tidak open," kata Devi.
Cara supaya anak membuka diri jelasnya, membuat anak tidak takut mengungkapkan apa yang mereka rasa dan yang dialami. Poin pentingnya, tentu dengan mebentuk pondasi komunikasi dan memberi benteng untuk melindungi anak.