Konsep Skandinavia dan Industrial Jadi Tren Properti 2025

Palembang, IDN Times - Sektor properti 2025 masih menjadi bisnis menjanjikan. Sejumlah pengembang perumahan di Sumatra Selatan (Sumsel) pun kian menjamur. Inovasi tren properti juga menunjukkan daya saing developer makin kuat.
Beragam konsep dan pilihan desain pada sektor bisnis properti menggambarkan bahwa minat pembeli perumahan bergejolak tinggi. Belum lagi konsumtif perumahan komersil diprediksi naik tipis pada 2025 dibandingkan tahun 2024.
1. Tren properti 2025 menyesuaikan zaman dan ketersediaan tata ruang

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Real Estate Indonesia Sumatra Selatan (DPD REI Sumsel) Zewwy Salim, tren properti tahun 2025 lebih mengerucut untuk konsep perumahan tipe Skandinavia dan mayoritas desain berupa tipe industrial.
"Tren ini sebenarnya banyak pilihan dan menyesuaikan zaman, dan ketersediaan tata ruang," kata dia.
2. Konsep skandinavia dan industrial lebih ramah lingkungan

Konsep Skandinavia dan industrial mendominasi perumahan tahun 2025 kata Zewwy, karena tipe desain ini memperlihatkan bangunan praktis dan lebih simpel. Kemudian jenis ini lanjutnya, memiliki material lebih ramah lingkungan.
"Tipe industrial ini lebih eco green, dan skandinavia desainnya corong ke Eropa Timur rumah lancip. Kedua konsep ini memiliki atap tinggi, sehingga lebih hijau," jelasnya.
3. Tahun 2025 tren pembeli perumahan komersil diprediksi 35 persen

Memprediksi konsumsi perumahan di Sumsel tahun 2025, REI memperkirakan pembelian unit rumah komersil lebih tinggi lima persen dibandingkan 2024. Kondisi ini seiring pertumbuhan ekonomi dalam tren positif di angka 5,1 persen.
"Kalau 2024 komersil 30 persen dan subsidi 70 persen (tren pembelian), tahun ini komersil naik jadi 35 persen dan 65 persennya pembelian subsidi," jelas Zewwy.
4. Keterbatasan lahan jadi tantangan REI Sumsel mengembangkan properti

Catatan properti pada 2024 memiliki rapor bagus terhadap konsumsi pembelian. Bahkan di Sumsel, tren properti khusus perumahan mendominasi di angka 176 unit per bulan berdasarkan minat sektor industrial tiap pengembang perumahan.
Namun memang, yang menjadi tantangan dan pekerjaan besar bagi pengembang dan REI Sumsel, tahun 2025 bisnis properti masih memerlukan lahan lebih luas. Sebab, kondisi keterbatasan lahan jadi dilema pengembang meningkatkan dan memperluas bisnis perumahan.