Tutup Buku 2020, Pendapatan Semen Baturaja Mencapai Rp1,72 Triliun

EBITDA meningkat dua persen dari tahun 2019

Palembang, IDN Times - PT Semen Baturaja (SMBR) Persero membukukan kinerja positif pada 2020 melalui pencapaian pendapatan Rp1,72 triliun, dari peningkatan penjualan white clay dengan menekan harga pokok secara signifikan.

"Bahkan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) turut meningkat menjadi Rp 416,4 Miliar, atau meningkat 2 persen dari 2019 lalu," ujar Vice President Corporate Secretary, Doddy Irawan, melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (1/4/2021).

1. SMBR inisiatif lakukan berbagai strategi

Tutup Buku 2020, Pendapatan Semen Baturaja Mencapai Rp1,72 TriliunPT SMBR tandatangani perjanjian Kredit Sindikasi Rp1,7 Trilun (Dok. PT Semen Baturaja)

Selain memberikan angka positif pada pendapatan dan nilai EBITDA, SMBR juga berhasil mencapai Cash From Operation (CFO) Perseroan dengan pembukuan Rp393 miliar di akhir tahun 2020.

"Perseroan sigap dengan berbagai inisiatif strategis, yaitu efisiensi biaya produksi dan biaya usaha, perbaikan sistem distribusi, dan penataan distributor," kata dia.

Baca Juga: Perluas Distribusi, PT Semen Baturaja Kerja Sama Pemkot Lubuk Linggau

2. Semen Baturaja optimis mencapai kinerja positif pada 2021

Tutup Buku 2020, Pendapatan Semen Baturaja Mencapai Rp1,72 TriliunPengiriman perdana PT Semen Baturaja Persereo Tbk ke Pontianak (IDN Times/Dokumen)

Hasil kinerja positif pada 2020 mampu SMBR raih atas dorongan akselerasi pemulihan ekonomi nasional dari pemerintah, yang diharapkan berhasil mencapai stabilisasi pertumbuhan pada sektor infrastruktur sebagai sektor utama penyerap semen.

"Atas pencapaian kinerja yang positif di tahun 2020, manajemen perseroan semakin optimis kinerja di 2021 akan jauh lebih baik," jelasnya.

3. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat minus 2,7 persen

Tutup Buku 2020, Pendapatan Semen Baturaja Mencapai Rp1,72 TriliunIlustrasi karyawan PT SMBR disiplin protokol kesehatan (IDN Times/Dokumen)

Tidak itu saja, pencapaian pendapatan SMBR juga turut didukung optimistis kondisi di tengah pandemik COVID-19. Terlebih sekarang, kinerja perekonomian Indonesia melemah dan pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan hingga akhir 2020.

"Pertumbuhan ekonomi kita turun minus 2,07 persen. Maka itu kami melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kondisi perekonomian di segala lini," tandas dia.

Baca Juga: 47 Persen Warga Palembang Tuntut Pemulihan Ekonomi Daerah

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya