Profil Budi Sudarsono, Asa Sriwijaya FC Bangkit dari Keterpurukan

- Budi Sudarsono, pelatih baru Sriwijaya FC, diharapkan bisa bangkitkan prestasi klub dari keterpurukan dengan pengalaman dan prestasinya sebagai pemain legendaris.
- Budi Sudarsono memiliki karier gemilang sebagai striker di berbagai klub Indonesia dan Timnas Indonesia, serta telah meniti karier kepelatihan sejak pensiun sebagai pemain pada tahun 2014.
- Dengan tekad untuk mengembalikan kejayaan Sriwijaya FC, Budi Sudarsono siap berjuang agar tim ini setidaknya dapat bertahan di Liga 2 dengan fondasi pemain muda yang dibangunnya.
Palembang, IDN Times - Sriwijaya FC (SFC) kini dinakhodai pelatih baru Budi Sudarsono. Kehadiran Budi dengan julukan Si Ular Piton ini jadi asa baru Laskar Wong Kito bangkit dari keterpurukan. Apalagi, Skuad Elang Andalas saat ini belum beranjak dari dasar papan klasemen Pegadaian Championship 2025/2026.
Sriwijaya FC hanya mengantongi satu poin dari enam pertandingan yang sudah dijalani. Bahkan sebelum Budi membersamai SFC, Laskar Wong Kito tak pernah memetik kemenangan saat masih dipimpin oleh Pelatih Achmad Zulkfli.
1. Budi Sudarsono pernah membawa Sriwijaya FC jadi tim legendaris

Harapan besar Budi bisa memperbaiki prestasi Sriwijaya FC tak terlepas dari keterlibatan Budi yang pernah membawa Elang Andalas bersinar. Bagi klub asal Sumatra Selatan (Sumsel) ini, Budi bukanlah orang asing. Si Ular Piton pernah jadi pemain legendaris. Kini kedatangannya kembali sudah dinantikan suporter. Apalagi Budi bertekad membawa Laskar Wong Kito keluar dari tekanan dan mengigit lawan di lapangan.
Budi merupakan pria kelahiran Kediri, 19 September 1979. Dia tumbuh sebagai salah satu striker paling mematikan di eranya. Insting golnya tajam, pergerakannya lincah, dan ketenangannya di depan gawang membuatnya jadi momok bagi barisan pertahanan lawan.
2. Budi Sudarsono tak hanya bersinar di Sriwijaya FC tapi di Timnas Indonesia

Sepanjang kariernya, Budi malang melintang di berbagai klub Indonesia. Ia memulai prestasi dari Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Persik Kediri, Persib Bandung, hingga Sriwijaya FC. Budi pun sempat mencicipi kompetisi Malaysia bersama PDRM FA.
Bersama Sriwijaya FC, Budi mencatatkan 11 penampilan dengan torehan 1 gol dan turut mempersembahkan Indonesian Community Shield 2010. Kemudian di level domestik, Budi pernah mengangkat trofi juara liga bersama Persija musim 2000 dan Persik Kediri di 2006.
Tidak saja di klub lokal, Budi juga bersinar dan menjadi andalan Timnas Indonesia saat tahun 2000-an. Budi mencatatkan 46 caps dan 16 gol, tampil di ajang-ajang bergengsi seperti AFC Asian Cup dan Kualifikasi Piala Dunia.
3. Budi Sudarsono bertekad mengembalikan kejayaan Sriwijaya FC

Setelah gantung sepatu pada 2014, Budi tak bisa jauh dari sepak bola. Ia memilih jalur kepelatihan dan meniti karier dari bawah. Memulai karir sebagai asisten pelatih Kalteng Putra (2016–2017), Budi melanjutkan melatih lalu Kediri (2017–2019) dan dipercaya menjadi manajer PS Batam (2019–2021).
Kemudian, namanya mulai melambung saat dipercaya menjadi pelatih kepala Persik Kediri pada 2021. Bersama Macan Putih, Budi sukses menanamkan disiplin dan karakter menyerang yang segar. Lalu Budi pun terlibat membangun fondasi pemain muda sebagai manajer Akademi Belitong FC (2021–2023), Direktur Teknik RP Menoreh (2022–2023). Dan terakhir menukangi Dejan FC (2024) dengan mencatatkan 11 laga.
"Saya peduli dengan Sriwijaya FC. Tim ini punya sejarah dan suporter yang luar biasa. Kami akan berjuang untuk mengembalikan kejayaan tim ini, setidaknya untuk bertahan di Liga 2," kata Budi dikutip IDN Times melalui siaran langsung Sriwijaya FC, Selasa (21/10/2025).