TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nasib PS Palembang, Pemerintah Kurang Peduli dan Nihil Peran Swasta

Liga 3 Indonesia Begulir Agustus

Ketua Umum KONI Palembang Suparman Romans (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - PS Palembang masih terkendala masalah administratif dan belum menerima bantuan dana dari pemerintah sebesar Rp80 juta untuk mengarungi kompetisi Liga 3 Indonesia, yang akan di gelar pada Agustus mendatang.

Hal tersebut diakui Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Palembang, Suparman Romans, yang bahwasanya PS Palembang sendiri secara teknis sudah mempersiapkan tim. Hanya saja, secara keseluruhan ada kendala di anggaran.

"Walau ada pemberian dana dari Kementerian olahraga, semua harus kembali lagi ke pemerintahan kota," katanya kepada IDN Times, usai Rakor KONI Kota Palembang, di Ruang Parameswara Kantor Walikota Palembang, Kamis (25/3).

1. Perlu dukungan sarana dan finansial dari pemerintah

IDN/istimewa

Suparman melanjutkan, persiapan untuk mengarungi kompetisi pada sepak bola berbeda dengan cabor-cabor yang lain. Karena, sepak bola membutuhkan biaya yang sangat besar.

"Pemerintah baiknya memberikan sarana dan finansial, karena untuk mengikuti sebuah kompetisi itu ada pertandingan home - away. Kalau tidak didukung dengan finansial bagaimana? paling hemat satu musim butuh Rp80 juta untuk satu kompetisi, lalu kalau sudah lima kompetisi? Coba hitung, sudah 400 juta," ujarnya.

2. Tuntutan prestasi tak sebanding dengan yang dibutuhkan tim

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Untuk mendapatkan prestasi, terangnya, Laskar Sigentar Alam ini harus membutuhkan anggaran yang mencukupi. Apalagi, tuntutan dari para pendukung setia PS Palembang yang menginginkan tim kesayangannya kembali muncul di kompetisi tertinggi.

"Selama ini PS Palembang terseok-seok, tuntutan prestasi belum sebanding dengan apa yang dibutuhkan tim. Banyak daerah yang dikenal karena sepak bolanya maju, kalau bisa PS Palembang ini juga menjadi ikon," terangnya.

Dengan anggaran seadanya, ungkap Suparman, pemerintah tidak bisa berharap untuk menerima prestasi terbaik. Terlebih, hingga hari ini belum ada kucuran dana, sedangkan kompetisi sudah tak lama lagi.

"Jangan mengharapkan prestasi terbaik, dengan keadaan sekarang. Terakhir, Tim Suratin PS Palembang dengan kondisi sulit mampu masuk delapan besar di wilayah barat waktu di Malang," ungkapnya.

Baca Juga: Miris, Klub-klub Jawara Ini Harus Berlaga di Liga 3

3. Berharap ada peran pihak swasta

IDN/istimewa

Selain menanti kepedulian pemerintah, pihaknya juga berharap, ada bantuan dari swasta untuk mendukung sepak bola Palembang.

"Kita berharap swasta memberi dukungan sepenuhnya, karena Sekum PS Palembang belum teralokasi anggaran secara khusus, butuh dukungan kebijakan. Harapannya juga wali kota sebaiknya memberikan pola tidak melalui instruksi OPD dan SKPD terkait saja," harap Suparman.

"Kalaupun swadaya, siapa yang mau memberikan? Sementara ini hanya pengurus dan mereka yang hobi sepakbola saja. Itulah donatur tetap yang memberikan sumbangsih. Itupun hanya cukup untuk harian. Ditakutkan apabila dana tidak turun kucuran tidak ada, PS Palembang bisa gagal ikut," keluhnya.

Berita Terkini Lainnya