Booster Syarat Mudik, Warga Sumsel Berbondong Cari Vaksin Ketiga
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Pemerintah pusat mengizinkan masyarakat untuk mudik lebaran saat Idul Fitri 2022 mendatang. Dari kebijakan itu, pemerintah mewajibkan warga yang akan mudik harus mendapat vaksin ketiga atau booster.
Kebijakan booster berpengaruh pada meningkatnya antusias masyarakat yang akan divaksin. Dinas Kesehatan Sumatra Selatan (Dinkes Sumsel) mencatat, antusias tersebut bisa dilihat dari larisnya masyarakat yang datang ke posko vaksin.
"Kalau hari biasa sebelum kebijakan ini diambil pelaksanaan vaksin booster hanya 15-17 ribu orang per hari. Namun sejak ada kebijakan mudik harus booster jadi melonjak menjadi 22.000 orang per hari," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dari Dinkes Sumsel, Fery Yanuar, Kamis (14/4/2022).
1. Dinkes Sumsel siapkan 600.000 dosis vaksin
Fery menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan sekitar 600 ribu dosis vaksin untuk masyarakat Sumsel. Menurutnya, minat vaksin booster meningkat terutama dari wilayah kota seperti Palembang.Pihaknya meyakini stok vaksin yang saat ini masih cukup untuk memenuhi animo masyarakat.
"Kendala vaksin yang ada saat ini di massa expired-nya, di mana masing-masing merek vaksin memiliki massa sangat pendek. Ini juga yang membuat kabupaten dan kota sangat menghitung vaksin saat ini," jelas dia.
Baca Juga: Vaksin Booster Ditarget Capai 50 Persen Saat Arus Mudik Lebaran
2. Semua merek vaksin booster sudah tersedia
Ferry menambahkan, seluruh merek vaksin booster sudah tersedia. Beberapa waktu lalu, pihaknya sempat kehabisan vaksin jenis Moderna, namun kekurangan itu sudah kembali dipenuhi oleh pusat.
"Kalau pun kosong sesuai dengan Surat Edaran (SE) daerah dapat menggunakan vaksin yang tersedia. Terutama vaksin yang akan habis massa nya," jelas dia.
3. Sumsel kejar target dosis ketiga
Meski vaksinasi di Sumsel berjalan lancar, namun penyaluran dosis ketiga atau booster masih terbilang rendah yakni 8,37 persen.
Sedangkan untuk pencapaian vaksin dosis pertama sudah mencapai 94, 5 persen, sedangkan dosis kedua baru 74 persen.
Baca Juga: Dinkes Palembang Dirikan Posko Vaksin Booster Area Transportasi Publik