TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

DPC Demokrat Muba Copot Baliho Anies-AHY karena Kecewa

Baliho kampanye kader langsung diganti tanpa foto Anies-AHY

(DPC Demokrat Muba saat menurunkan baliho kader yang bergambar Anies-AHY) IDN Times/istimewa

Musi Banyuasin, IDN Times - Manuver politik Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, usai memasangkan Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, memicu sejumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat mengikuti langkah DPP untuk mencopot baliho.

Pencopotan tersebut sebagai bentuk kekecewaan karena keputusan tersebut diambil tanpa berkomunikasi dengan Partai Demokrat. Keputusan sepihak yang tiba-tiba ini bak menggulirkan bola panas ke kubu Partai Demokrat dan PKS.

Baca Juga: Demokrat Sumsel Ungkap Kekecewaan Kader Terhadap Pengkhianatan Nasdem

Baca Juga: Prabowo Batal Temui Cak Imin, Koalisi PKB-NasDem Resmi Terbentuk

1. Demokrat sebut keputusan diambil sepihak

IDN Times

Ketua DPC Demokrat Musi Banyuasin (Muba), Jepri Yansyah, didampingi Sekretaris DPC Demokrar Muba, Candra Wijaya mengatakan, Partai Demokrat dipaksa oleh Partai Nasdem harus menerima keputusan tersebut. Namun pihaknya tegas membuat sikap dengan menurunkan baliho Anies-AHY.

"Kita akan mengikuti langkah pusat sebagai bentuk kekecewaan karena merasa sudah ditelikung oleh Nasdem. Kami menilai bahwa keputusan itu diambil secara sepihak yang dilakukan oleh Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, tanpa berkoordinasi terlebih dahulu dengan pimpinan partai koalisi, yaitu Demokrat dan PKS," ujarnya.

2. DPP intruksi setiap DPC

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis (6/5/2021). (IDN Times/Aryodamar)

Menurutnya, keputusan Nasdem yang memasangkan Cak Imin sebagai Wakil Anies Baswedan, tidak mengedepankan prinsip kesetaraan dan mematuhi Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang telah disepakati dan disahkan pada Februari 2023 lalu.

"Insiden ini adalah sebuah pengkhianatan komitmen koalisi, serta tidak mengedepankan etika dalam komunikasi politik. Kami ketahui informasi dari DPP Demokrat bahwa pada 14 Juni yang lalu, Anies Baswedan sudah memutuskan AHY untuk menjadi Cawapres, pendamping Anies," terangnya.

Apalagi keputusan Anies tersebut tidak ada penolakan dari pimpinan-pimpinan parpol di Koalisasi Perubahan untuk Persatuan pada saat itu.

"Setelah Keputusan sepihak itu, kami sudah mendapat intruksi dari DPP untuk men-take down baliho-baliho serta spanduk Anies yang bergandengan dengan Demokrat," tegasnya.

Baca Juga: Demokrat Sebut Anies Terima Penetapan Cak Imin sebagai Bakal Cawapres

Berita Terkini Lainnya