TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[UPDATE] Bayi 2 Tahun di OI yang Meninggal Ternyata Positif COVID-19

Kasus positif terbaru 51 orang, terbanyak dari Palembang

Jubir gugus tugas Sumsel, Yusri (IDN Times/Humas Pemprov Sumsel)

Palembang, IDN Times - Bayi berusia dua tahun di Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang meninggal saat berstatus pasien dengan pengawasan (PDP) pada Selasa lalu (5/8), dinyatakan positif terjangkit COVID-19. Hal ini diungkapkan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 Sumsel.

"Kasus meninggal di Sumsel bertambah satu orang, seorang bocah berumur dua tahun. Dirinya meninggal pada 5 Mei lalu, hasil laboratoriumnya baru keluar 8 Mei kemarin. Sehingga total pasien meninggal saat ini ada sembilan orang," ungkap Jubir Gugus Tugas Sumsel, Yusri, Sabtu (9/5).

Baca Juga: 2 Warga Sumsel Kena PHK, Diusir dari Kontrakan di Tangerang 

Baca Juga: Warga Sumsel Kena PHK di Tanggerang, Gubernur: Pemda Akan Cari Solusi

1. Gugus tugas belum mengetahui asal penyebaran virus

Dok.IDN Times/Istimewa

Setelah hasil sampel swab terhadap bayi tersebut positif, keluarga bayi diharuskan mengikuti pemeriksaan sampel. Pihak gugus tugas di Ogan Ilir (OI) pun sudah diminta koordinasi untuk melacak sebaran virus.

"Bayi ini merupakan pasien 276. Jika hasil bayi positif, maka otomatis keluarganya akan turut diperiksa. Namun sejauh ini kami belum mengetahui dari mana sang bayi mendapatkan penularan," ungkap dia.

2. Penambahan 51 kasus positif baru

Tim Medis RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet, Kemayoran (Instagram/@nandamalr)

Sebanyak 51 kasus positif baru di Sumsel hari ini, hasil sampel swab dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang. Mereka yang terpapar tersebar di sembilan kabupaten dan kota di Sumsel. Dari total 51 orang yang dinyatakan positif, 48 orang sudah dipastikan terpapar kasus transmisi lokal.

"Penambahan hari ini ada satu orang di Banyuasin, Prabumulih, Ogan Ilir, dan OKI. Sedangkan di Muba ada dua orang, Lahat dan Musi Rawas sebanyak lima orang, Lubuk Linggau 12 orang, dan Palembang terbanyak hingga 23 orang," jelas dia.

3. Banyak warga belum disiplin

Sebanyak 32 warga Palembang yang terjaring razia masker, Kamis (30/4). Mereka akan diisolasi selama 1x24 jam di Asrama Haji Palembang. (IDN Times/ Feny Maulia Agustin)

Jubir Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel lainnya, dokter Zen Ahmad mengatakan, penyebaran COVID-19 di Sumsel sudah semakin meluas. Dirinya melihat dalam situasi seperti ini, masyarakat harus menyadari pentingnya social distancing atau physical distancing.

Yakni mengurangi aktivitas di luar rumah untuk memotong rantai penyebaran penyakit yang lebih luas. "Dengan masih banyaknya masyarakat yang tidak disiplin, maka sebaran penyakit akan meluas. Sebab kasus Sumsel banyak orang tanpa gejala (OTG)," tegas dia.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan COVID-19 di Sumsel yang Kian Meresahkan

Berita Terkini Lainnya