TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sepakat Setop Demo, Mahasiswa Dijanjikan Protes UU ke Jakarta 

Polisi klaim kondisi Palembang sudah kondusif

Mahasiswa Sumsel Memblokade jalan dan membakar ban (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Sumsel, Ramadan S Basyeban bersama mahasiswa, mencapai kesepakatan untuk meredam demo yang berujung bentrok antara mahasiswa dengan polisi, Kamis (8/10/2020). Lewat diskusi kedua pihak, Sekwan dan mahasiswa sepakat membawa tuntutan mahasiswa ke pimpinan DPRD Sumsel.

Hasilnya, Ramadan menjanjikan mahasiswa untuk mengirimkan perwakilan untuk bergabung dengan massa yang berunjuk rasa memprotes UU Omnibus Law Cipta Kerja di Jakarta.

"Tuntutan mahasiswa akan segara kita sampaikan. Kita berjanji memfasilitasi mahasiswa ke DPR RI," ujar Ramadan S Basyeban, Kamis (9/10/2020) malam.

Baca Juga: [BREAKING] 2 Mobil Polisi Rusak Usai Bentrok di DPRD Sumsel

1. Mahasiswa tunggu realisasi hingga 12 Oktober

Bentrokan terjadi di depan Gedung DPRD Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Dalam kesepakatan itu, mahasiswa mengancam akan terus menyuarakan penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja. Mereka akan kembali datang ke DPRD Sumsel melakukan aksi dengan masa yang lebih banyak.

"Batas perjanjian ini sampai 12 Oktober 2020. Jika batal, kami akan melakukan aksi kembali," ujar salah satu koordinasi aksi mahasiswa..

2. Mahasiswa ambil kesepakatan jelang Magrib

Massa yang dipukul mundur oleh Polisi (IDN Times/Rangga Erfizal)

Bentrok antara mahasiswa dengan polisi pecah pukul 16.48 WIB kemarin, usai mahasiswa menurunkan bendera setengah tiang. Namun dengan kesepakatan antara Sekwan, polisi, dan mahasiswa sekitar pukul 18.00 WIB, sebagian mahasiswa berangsur meninggalkan kantor DPRD Sumsel.

"Sampai sejauh ini Palembang kondusif. Awal mula ribut karena ada massa yang terbelah, antara mahasiswa yang tidak setuju dengan orasi. Jadi dipicu keributan antar kelompok mereka sendiri," jelas Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji.

3. Tak ada korban jiwa dari dua pihak

Perusakan kendaraan polisi oleh oknum mahasiswa (IDN Times/Rangga Erfizal)

Anom menambahkan, pihaknya telah mendata kerusakan fasilitas negara. Polisi sejauh ini belum mendapat kabar korban jiwa baik polisi atau mahasiswa.

"Bentrok hanya di area DPRD Sumsel, tidak meluas. Memang ada berapa motor dan mobil rusak. Sedangkan untuk korban jiwa sejauh ini dari polisi, sehat semua. Mahasiswa belum ada laporan dan tidak ada komplain," jelas dia.

Baca Juga: [BREAKING] Mahasiswa-Polisi Saling Bentrok di DPRD Sumsel

Berita Terkini Lainnya