TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengakuan Sukri Zen Anggota DPRD Palembang Pemukul Perempuan

Sukri minta maaf dan jelaskan kronologi. Dimaafkan gak, ya?

Tangkapan video pemukulan seorang wanita oleh anggota DPRD Palembang (Dok: instagram/thata0298)

Palembang, IDN Times - Terlapor kasus penganiayaan Sukri Zen yang juga anggota DPRD Palembang dari Fraksi Partai Gerindra, diketahui maju dalam Pileg masa kepemimpinan 2019-2024 mewakili daerah pilih (Dapil) 6 Palembang.

Anggota komisi I DPRD Palembang itu dilaporkan ke Polsek Ilir Barat I Palembang setelah memukul seorang perempuan di SPBU Demang Lebar Daun. Aksi arogan Sukri menjadi sorotan setelah menyerobot antrean BBM dan memukul seseorang.

"Saya terlebih dahulu sebagai pribadi meminta maaf kepada masyarakat ramai. Kepada yang bersangkutan (korban) juga aku minta maaf," ungkap Sukri di Kantor DPC Partai Gerindra Palembang, Rabu (24/8/2022).

Baca Juga: Kader Gerindra Palembang Pukul Perempuan Terancam Dipecat

Baca Juga: Hotman Paris Geram Anggota DPRD Palembang Pukuli Perempuan

1. Kronologis pemukulan versi Sukri

Ketua DPC Gerindra Palembang Alvaro dan kader Gerindra Sukri Zen (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sukri yang menggunakan baju batik cokelat lengan pendek, lebih banyak menundukkan kepalanya saat jumpa pers. Ia mengakui ada salam paham saat berada di SPBU. Setelah tersulut emosi, Sukri memukul korban tanpa pandang bulu.

"Kesalahan di SPBU saat antre BBM. Saat itu saya mau beli Pertamax, dia (korban) beli Pertalite. Jadi saya minta jalan," singkat dia.

2. Alibi tersangka dibantah partai

Ketua DPC Gerindra Palembang Alvaro dan kader Gerindra Sukri Zen (IDN Times/Rangga Erfizal)

Jawaban tersebut langsung dipotong Ketua DPC Gerindra Palembang, Alfaro. Menurut Alfaro, sikap Sukri tetap salah baik di mata hukum maupun partai. Pihaknya tidak bisa memberi toleransi terhadap kekerasan yang dilakukan Sukri Zen, apalagi dilakukan kepada masyarakat dan perempuan.

"Jadi prinsipnya jangan kita bicara mundur, karena yang jelas beliau bersalah. Intinya kami Gerindra tidak mentolerir karena ini mencoreng nama partai," ungkap Alfaro.

Baca Juga: Konsumsi Pertalite Sumsel Sudah 23 Persen Melebihi Kuota

Berita Terkini Lainnya