TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkab OKI Konfirmasi 2 Warganya Dilarung ke Laut oleh Kapal Tiongkok

Keluarga diberi tahu korban dikubur secara Islam

Tim dari kecamatan menemui keluarga korban (IDN Times/Humas Pemkab OKI)

Palembang, IDN Times - Dua orang anak buah kapal (ABK) yang meninggal dan dilarung saat berlayar bersama Kapal Longxing 629 Tiongkok, diketahui merupakan warga asal Dusun II, Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Kepastian tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Pelayanan Komunikasi dan Informatika Pemkab OKI, Adi Yanto.

Menurut Adi, dua ABK tersebut atas nama Sepri (26 tahun) dan Ari (25, tahun). Kedua warga OKI itu sempat viral karena jenazahnya dilarung di lautan. 

"Benar mereka warga kita, pemkab melalui tim kecamatan telah datang ke rumah keluarga korban untuk memberi tahu kabar itu," ujar Adi Yanto saat di konfirmasi IDN Times, melalui sambungan telepon, Jumat (8/5). 

Baca Juga: Kronologi 3 Jasad ABK RI yang Kerja di Kapal Tiongkok Dilarung di Laut

1. Pemkab OKI akan perjuangkan hak kedua korban

Jenazah ABK Indonesia di atas kapal Tiongkok hendak dilarung (Youtube/MBC News Korsel)

Adi menegaskan, kematian dua warganya tersebut kini tengah diusut oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi OKI. Menurutnya, pemkab akan memperjuangkan hak korban dan mengejar kewajiban perusahaan karena kedua hal itu belum dipenuhi hingga hari ini.

"Kita datang ke keluarga memberi tahu mengenai kabar ini. Kami, Pemkab OKI, mendampingi mereka terkait ketenagakerjaan, walah pun bukan di wilayah kita, tetapi sudah melakukan koordinasi dengan dinas tenaga kerja Pemalang, Jawa Tengah karena wilayah perusahaan pelayaran itu di sana," jelas dia.

2. Kedua korban berangkat ke Jakarta pertengahan 2019 untuk mencari pekerjaan

Tim kecamatan menemui keluarga korban (IDN Times/Humas Pemkab OKI)

Kisah tragis kedua warga OKI itu bermula ketika mereka berangkat ke Jakarta untuk mencari pekerjaan pada pertengahan tahun 2019. Keduanya kemudian dipanggil oleh perusahaan pelayaran yang berada di Pemalang, Jawa Tengah.

Mereka pun di pekerjakan di perusahaan asing itu. Nahas, Sepri dan Ari meninggal dunia. "Keluarga sebenarnya sudah mendapat informasi mengenai kematian korban pada bulan Maret lalu," jelas Adi.

Namun, imbuhnya, kala itu perusahaan memberi tahu pihak keluarga bahwa korban dimakamkan secara Islam. "Keluarga baru tahu kalau korban dilarung sejak video viral tersebut beredar. Keluarga mengaku pernah diminta ke Pemalang dan Jakarta," jelas Adi. 

Baca Juga: Kemnaker Selidiki Kasus Pelarungan Jenazah ABK WNI dari Kapal Tiongkok

Berita Terkini Lainnya