TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Panjar Getah Karet Rp100 Juta, Warga Palembang Merasa Ditipu

Korban belum juga menerima getah karet yang telah ia bayar

ilustrasi risiko penipuan (freepik.com/freepik)

Intinya Sih...

  • Seorang pria di Palembang mengalami kerugian ratusan juta akibat ditipu oleh Kepala Desa di OKU
  • Korban memesan getah karet dengan uang muka Rp100 juta namun barang tidak pernah datang
  • Terlapor terancam dikenakan tindak pidana penipuan dan laporan diserahkan ke Satreskrin Polrestabes Palembang

Palembang, IDN Times - Seorang pria di Palembang mengalami kerugian ratusan juta rupiah akibat ditipu oleh seorang Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Kasus ini bermula dari transaksi bisnis pembelian getah karet antara korban Yanto (38) dengan terlapor AM.

Korban sudah memesan getah karet tersebut dengan jumlah besar. Setelah saling menyetujui harga, terlapor meminta korban membayar uang muka sebagai tanda jadi.

"Awalnya saya memesan karet sama dia (terlapor), setelah itu dirinya meminta untuk dipanjar," ungkap Yanto, Jumat (14/6/2024).

Baca Juga: Modus Bisa Gandakan Uang, Kakek Dukun Palsu Diamankan Polisi

1. Korban tertipu pembelian getah karet

ilustrasi pohon karet (pexels.com/Alexey Demidov)

Yanto menyebutkan, dirinya mengirim uang sebesar Rp100 juta kepada terlapor. Terlapor AM pun berjanji akan mengirimkan getah karet yang diminta korban sesegera mungkin. Yanto memberikan alamat pengantaran getah kepada terlapor. Namun sampai dirinya melapor, AM dinilai tak memiliki itikad baik dalam berbisnis.

"Sampai saat ini barang yang saya pesan tidak pernah datang," jelas dia.

Baca Juga: Mengaku Perwira Polisi, Kakak-Adik di Palembang Scamming Ratusan Juta

2. Terlapor tak kunjung kembalikan uang korban

ilustrasi garis polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dari kejadian ini, Yanto mencoba membuka jalur komunikasi secara kekeluargaan. Dirinya sempat meminta uangnya dikembalikan lantaran terlapor tak dapat memenuhi barang yang diminta.

"Setiap kali saya tanya dan meminta uang dikembalikan, dia selalu beralasan, makanya saya memilih melapor ke polisi," jelas dia.

Berita Terkini Lainnya