TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Orangtua Korban Pesawat SJ 182 Asal OI Serahkan Antemortem Postmortem

Indah bersama suami, mertua, keponakan dan anaknya 3 bulan

Yusri Lanita (48) ibunda dari penumpang Sriwijaya Air saat mendatangi RS Bhayangkara untuk periksa DNA (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara Palembang mengambil antemortem penumpang Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak asal Ogan Ilir, Sumatra Selatan (Sumsel) bernama Indah Halimah Putri (26).

"Dalam pemeriksaan ini kita mendatangkan ibunda dari Indah Halimah. Kita akan mengambil data antemortem dari keluarga," ungkap Kabid Dokes, Kombes Pol Syamsul Bahar, Senin (11/1/2021).

Antemortem adalah proses pengumpulan data dan riwayat korban sebelum meninggal. Pengumpulan antemortem dilaksanakan dari keluarga atau orang yang dekat dengan korban.

Pemeriksaan juga dilakukan untuk mempermudah pengambilan sampel DNA agar dapat dicocokkan oleh tim identifikasi Mabes Polri.

Baca Juga: [BREAKING] RS Polri Terima 16 Kantong Jenazah Korban SJ 182 

1. Ambil sampel terbaru dari keluarga

Yusri Lanita (48) ibunda dari penumpang Sriwijaya Air saat mendatangi RS Bhayangkara untuk periksa DNA (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurut Samsul, pemeriksaan dilakukan bertahap pada hari ini. Ibunda Halimah bernama Yusri Lanita (48) datang ke ruang DVI sekitar pukul 09.05 WIB. Dirinya didampingi tiga orang keluarga untuk diambil sebagai proses pencocokan data.

"Kita akan ambil data ter-update dan data penunjang lain. Paling pokok kita periksa data dari DNA-nya. Sampai sekarang ibunda dan saudaranya masih kita periksa," tutur dia.

Baca Juga: Singapura Tawarkan Bantuan Cari Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182

2. Data akan dikirimkan ke Mabes Polri

Ruang DVI RS Bhayangkara Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Pemeriksaan terhadap keluarga dilakukan melalui sampel darah, struktur gigi, dan pencocokan data lain terbaru milik keluarga korban. Data itu nantinya sebagai bahan untuk pencocokan di Mabes Polri, Jakarta.

"Yang diambil darah basah, darah kering dan antemortem. Setelah itu analisis akan dilakukan oleh tim DVI Mabes Polri," tutup dia.

Baca Juga: Alumni MIPA Unsri Jadi Penumpang SJ 182: Rencana Bikin Makalah Pupus

Berita Terkini Lainnya